Rumah Politik Jatim
Ke Jatim, Jusuf Kalla Singgung Soal Dwifungsi ABRI hingga Puisi Neno Warisman: Namanya Kampanye
Jusuf Kalla bereaksi atas puisi yang dibacakan Neno Warisman di acara Munajat 212. Sampai sebut soal kampanye
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Berikut cuplikan puisi Neno Warisman:
Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
Lebih lanjut, dalam acara bersama seribu kiai muda atau gus se-Indonesia itu, Jusuf Kalla juga membahas masalah Pemilu yang tinggal menghitung hari.
Menurutnya, Pemilu menjadi ajang demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik.
"Kita ingin demokrasi yang tidak nepotisme dan tidak korupsi. Sekarang tinggal dua pilihan. Saat saya dengan Pak Jokowi, kita belum pernah bicara masalah bagi-bagi proyek. Secara pribadi nggak pernah. Nggak ada kita bicara sesuatu tanpa rapat. Artinya sangat demokrasi," tegas Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla juga menyinggung anak-anak Jokowi yang tidak ada bermain proyek pemerintah.
Dia mengatakan, semua anak-anak Jokowi mandiri, jualan martabak, jual kopi dan juga jualan pisang nugget goreng.
"Beda sama yang dulu, tangani proyek ini itu. Kalau sekarang tidak ada," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla mengatakan, ada dua hal yang membuat negara hancur, yaitu negara yang pemerintahannya otoriter dan yang kedua adalah pemerintahannya korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Jadi insyaallah negeri ini akan aman jika pemerintahan berlanjut. Jika ingin nepotisme dengan otoriter, itu adalah awal kehancuran negara," katanya.
"Insyaallah apalagi kita konsekuen dengan pemimpin yang tidak otoriter," lanjut Jusuf Kalla. (Surya/Fatimatuz Zahroh)