Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pencari Rongsokan dari Blitar Yang Hanyut di Sungai Sembung, Jasadnya Tersangkut Pohon Bambu

Pencari Rongsokan dari Blitar Yang Hanyut di Sungai Sembung, Jasadnya Tersangkut Pohon Bambu.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
istimewa
Ilustrasi tenggelam 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sudah terlanjur dicari sejauh 4 km dari TKP jatuhnya, ternyata mayat Jiono (38), warga Dusun Randu Asri, Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, tak hanyut ke mana-mana.

Jasad pencari barang rongsokan itu tersangkut pohon bambu, yang ada di utara Jembatan Sembung tersebut.

Itu ditemukan oleh Sudarno (53), warga desa setempat, yang tak lain tetangga korban sendiri, Rabu (27/2) siang.

Ada Jejak Kaki Terpeleset, Pencari Rongsokan dari Blitar Terseret Sungai Sembung Sejak 3 Hari Lalu

Polisi Bekuk Pemasok Sabu-sabu di Blitar, Pelaku Ditangkap saat Pesta Sabu-sabu di Rumah Kosong

Saat itu, Sudarno hendak ke tegalannya karena mau mencari pisang yang sudah masak.

Untuk ke tegalannya, ia harus melewati sisi utara jembatan itu. Namun, saat melintas di dekat jembatan itu, ia mencium bau busuk.

Karena baunya menyengat hidung, Sudarno penasaran, sehingga dicarinya.

Gelar Operasi Pasar, Kantor Bea Cukai Blitar Sita 137 Batang Rokok Ilegal

Rupanya, asal bau itu dari arah pohon bambu, yang ada di tepi sungai itu atau tepanya sekitar 8 meter utara jembatan itu.

"Bahkan, ia sempat turun ke tepi sungai, untuk mencarinya. Begitu berada di dekat pohon bambu, ia kaget karena melihat ada mayat tersangkut di pepohonan bambu," kata AKP Lahuri, Kapolsek Kesamben.

Untuk mengenali mayat siapa itu, Sudarno tak kesulitan. Sebab, ia sudah kenal baik dengan korban sehingga paham betul dengan ciri fisiknya.

Begitu korban ditemukan, saat itu juga warga ramai-ramai mengevakuasinya.

"Ya, warga nggak menyangka kalau mayat korban tersangkut pohon bambu di TKP. Nggak heran, kalau selama tiga hari melakukan pencarian, kami bersama warga tak menemukannya meski sudah menyusuri sungai sejauh 4 km dari TKP," ungkap Lahuri.

Seperti diberitakan, Minggu (24/2) lusa, korban mendadak hilang setelah pamitan keluarganya kalau akan bekerja.

Pekerjaannyaa adalah mencari barang rongsokan yang hanyut terseret arus sungai.

Untuk mencari barang bekas itu, korban biasa mangkal di tepi sungai yang ada di dekat jembatan itu.

Namun, hingga malam hari itu, korban yang masih lajang itu tak juga pulang sehingga membuat keluarganya kebingungan.

Akhirnya, malam itu keluarganya mencari ke jembatan itu. Namun, meski sudah dicari di jembatan dan sekitarnya, ternyata korban tak juga ditemukan.

Akhirnya, malam itu juga warga ramai-ramai mencarinya dan ditemukan ada jejak kaki yang sepertinya terpeleset.

Yakin korban terseret arus, warga bersama petugas polsek setempat dan koramil setempat, mencarinya.

Namun, karena arus sungai lagi deras akibat habis hujan, sehingga warga menunda pencarian itu besuk pagi atau Senin (25/2).

Bahkan, pencarian dilakukan hingga tiga hari, namun korban tak juga ditemukan.

Meski pencarian itu sampai sejauh 4 km dari TKP (jembatan) namun korban tak juga ditemukan.

Padahal, airnya sudah menyusut atau tak sedalam saat korban mengalami kecelakaan itu.

Sebab, saat itu hujan deras sementara selama tiga hari ini hanya gerimis.

Tak tahunya, empat hari kemudian, korban ditemukan sudah keadaan berbau dan tak terseret arus, melainkan tersangkut pohon bambu di TKP.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved