Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rukin, Petugas Nursery Bayi Satwa Kebun Binatang Surabaya Bantu Tetaskan 74 Anakan Komodo

Seorang pria paruh baya terlihat paling teliti memperhatikan 74 anakan komodo, di ruang nursery bayi satwa, Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Yoni Iskandar
ahmad Zaimul Haq/suraya
Rukin sedang mengecek kondisi anakan komodo di Kebun Binatang Surabaya 

Berkali-kali Rukin membagi pengalaman breeding komodo kepada lembaga konservasi lain, namun mereka belum bisa mendapat hasil yang luar biasa.

"Jodoh - jodohan, tapi memang harus beri perhatian penuh," katanya lalu senyum kepada Tribunjatim.com.

Perhatian itu tak berhenti setelah telur-telur menetas. Rukin mengaku tugas barunya adalah menghitung berat, panjang ekor, lingkar dada, lingkar perut, ukuran kepala 74 anakan komodo setiap tiga bulan sekali. Satu per-satu untuk mengetahui perkembangan mereka.

"Ya seperti anak bayi itu, ada jadwal rutin ukur tubuh," sergahnya lalu tertawa kecil, mengingat aktivitasnya seperti merawat bayi manusia pada umumnya.

Belum selesai, yang berkesan lainnya menjadi seorang Rukin, menurut keeper anakan hewan ini adalah saat saat memberikan makan 74 anakan komodo.

Mata tidak boleh terlepas memantau, komodo mana yang sudah dan belum mendapatkan makanan. Mengingat momen makan bersama ini diiringi saling rebut dan tumpuk.

"Sekali makan, kami (keeper) nggak boleh bergerak (lali mengawasi, red) harus sampai habis. Nanti yang belum dapat makan kami sisihkan, kasih makan sendiri, jumlah berat makanannya juga harus tahu, supaya rata. Kasih makannya satu minggu dua kali tiap Rabu dan Minggu," ceritanya antusias, menggambarkan bagaimana tugas keeper satwa harus jeli.

Kini 74 anakan komodo itu dalam keadaan sehat dan memiliki bobot sekitar 100 hingga 150 gram, bayi-bayi itu masih belum boleh keluar dari kandang nursery.

Mereka masih harus dibawah pengawasan keeper, agar mendapatkan makanan dan sinar UVB cukup.

Satwa Bertambah Banyak

Chairul Anwar, Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) mengatajan kini jumlah satwa KBS mencapai 2260 satwa dari 231 jenis satwa.

Kini jumlah komodo KBS mencapai 142 ekor. Chairul mengatakan KBS tetap mengembangbiakkannya di lingkungan sendiri.

"Pertukaran jenis komodo tidak mudah kita lakukan, karena dilindungi UU Perlindungan Satwa no 5 ayat 1990. Segala bentuk tukar-menukar satwa purba jenis reptil harus melalui izin presiden," jelasnya, saat menunjukkan 74 anakan komodo yang berhasil menetas dari 7 Induk komodo di KBS, Selasa (5/3/2019).

Jumlah itu lanjut Chairul tentu tidak jadi masalah peledakan populasi komodo di KBS.

"Malah kita senang bisa menetas banyak, terkaut infrastruktur bisa dikembangkan," tutupnya senyum. (Pipit Maulidiya/TribunJatim.com).

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved