Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Fakta Menarik Ogoh-ogoh yang Identik dengan Perayaan Nyepi, Ternyata Punya Makna Tersembunyi

Fakta tentang ogoh-ogoh yang identik dengan perayaan Nyepi, punya makna tersembunyi.

Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM/TRIANA KUSUMANINGRUM
Masyarakat mengerumuni ogoh-ogoh di Jembatan Surabaya, Jumat (16/3/2018) 

Bhuta kala berasal dari kata "Bhuta," artinya sesuatu yang sudah ada dan "Kala," artinya kekuatan atau energi.

Dalam ajaran Hindu Dharma, butha kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Bhuta kala sering digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud Rakshasa, seperti naga dan gajah.

Dilansir dari Bobo (grup TribunJatim.com), penamaan ogoh-ogoh sendiri berasal dari sebutan dalam Bahasa Bali yaitu "Ogah-Ogah" yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan.

Jelang Perayaan Hari Raya Nyepi, Begini Makna Upacara Melasti Bagi Umat Hindu di Kabupaten Malang

2. Simbol energi negatif

Kemunculan ogoh-ogoh merupakan suatu bentuk simbolisasi.

Ogoh-ogoh dikatakan menyimbolkan energi-energi negatif sang bhuta kala, dengan perwujudan menyeramkan untuk dipralina (dilebur) dengan air maupun api.

Hal ini ditandai dengan dibakarnya ogoh-ogoh setelah selesai diarak.

3. Makna tersembunyi

Ogoh-ogoh merupakan cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia, sehingga pengarakannya dilakukan di berbagai lokasi di sekitar banjar atau desa dan melewati jalan-jalan utama sehingga tampak oleh semua warga.

Hal tersebut memiliki maknanya sendiri.

Dilansir dari TribunWow (grup TribunJatim.com), ogoh-ogoh yang dibangun secara bersama memberikan inspirasi atau ide kepada semua orang untuk bersedia melihat sifat-sifat negatif dalam diri kita dan menjadi terbuka karenanya.

Selain itu, ogoh-ogoh diarak keliling desa bertujuan agar setan-setan yang ada di sekitar desa itu ikut bersama ogoh-ogoh.

Karena setan-setan menganggap bahwa ogoh-ogoh merupakan rumah dan kemudian ikut dibakar oleh masyarakat.

Wujud Toleransi, Umat Islam dan Kristen Bantu Buat 3 Ogoh-ogoh Untuk Nyepi di Desa Balun Lamongan

4. Banyak versi cerita

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved