Dikunjungi Dubes Tiongkok, Gubernur Khofifah Minta Ditransfer Teknologi Mawar Tak Berduri ke Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin ada transfer teknologi dari Tiongkok untuk pengembangan mawar tak berduri di Jawa Timur.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Katakan perempuan kepala keluarga miskin ini bisa dapat KUR, mereka bisa sewa lahan. Tanah 0,2 hektar itu cukup untuk mengembangkan mawar," tegas mantan Menteri Sosial di Kabinet Kerja Jokowi ini.
Karenanya, dalam pertemuan dengan Dubes Tiongkok tersebut, Khofifah ingin transfer teknologi pertanian untuk mawar bisa disalurkan di Jawa Timur.
"Kalau saya inginnya teknologinya yang tanpa durinya dulu, sama teknologi yang bisa mengetahui mawar ini mekarnya kapan. Dengan gitu pangsa pasar bisa ke Singapura, ke negara tetangga, supaya nggak protol," tandasnya.
• Khofifah Pastikan Tiap Poskestren Ada Dokter dan Siap Sebar 3000 Tenaga Perawat ke Polindes Jatim
Tidak hanya bicara tentang teknologi pertanian pengembangan bunga mawar, Dubes Tiongkok untuk Indonesia itu juga menawarkan teknologi hilir bunga mawar.
Bunga mawar bukan hanya untuk hiasan dan pemanis suasana saja.
Melainkan juga untuk industri hilir yang lain. Mulai parfum, tempat kecantikan perempuan, dan juga untuk teh mawar.
Bahkan Khofifah bermimpi kelak bisa seperti Thaif di Makkah. Disana banyak dijual produk bertema mawar. Mulai parfum dan semacamnya.
"Kalau transfer teknologi khusus bunga mawar ini bisa dilakukan segera, dan disasarkan pada perempuan kepala keluarga yang miskin, akan mempercepat penyejahteraan mereka," pungkas Khofifah.