Stapac Jakarta Juarai IBL Pertamax 2018-2019, Pelatih Sebut Kuncinya Konsistensi dan Mental Pemain
Pelatih Stapac, Giedrius Zibenas, mengatakan, sudah memiliki perasaan pendukung Stapac di laga final ini akan banyak sehingga harus tampil gemilang.
TRIBUNJATIM.COM, BANDUNG - Stapac Jakarta berhasil meraih piala champion IBL Pertamax 2018-2019 dengan hasil yang sangat memuaskan.
Stapac Jakarta berhasil mengalahkan Satria Muda dalam dua laga di Final Indonesian Basketball League 2019, di GOR C-Tra Arena, Kota Bandung, Sabtu (23/3/2019).
Di laga ini Stapac menang 74-56.
• Stapac Jakarta Juarai IBL Pertamax 2018-2019, Pertarungan Keras Melawan Satria Muda
Stapac berhasil menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Satria Muda di dua game final berturut-turut.
Hari sebelumnya, di game pertama Stapac mengalahkan Satria Muda 79-68.
Pelatih Stapac, Giedrius Zibenas, mengatakan, sudah memiliki perasaan pendukung Stapac di laga final ini akan banyak yang datang dan akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi mereka.
“Kami berkembang dengan sangat sangat cepat,” ujar Giedrius Zibenas, setelah pertandingan.

Menurut Giedrius Zibenas, ia kerap mengatakan kepada anak asuhnya ini pertandingan besar melawan tim kuat.
“Tapi akhirnya kami bisa membawa pulang gelar juara, sekarang ada bintang di Stapac,” ujar Giedrius Zibenas.
Giedrius mengatakan terdapat beberapa hal penting hingga timnya bisa merebut gelar juara.
• Jelang Laga di Babak 8 Besar, Persela Lamongan Fokus Matangkan Taktik Hadapi Madura United
“Pertama adalah mental dan konsistensi di semua pertandingan seperti akan menjadi pertandingan terakhir, Semua pertandingan seperti final bagi kami,” ucap Giedrius Zibenas.
“Pemain respek untuk bola basket dan titel ini akhirnya menjadi milik kami,” katanya.
Ia mengungkapkan terima kasih, kepada staf pelatih yang sudah berjuang bersama pemain, selama musim ini.
• Alasan Penyelenggara IBL Pertamax 2018-2019 Gelar Playoff di Batam, Hasan Gozali Singgung Soal Venue

Hal ini menjadi kondisi yang sangat baik bagi jajaran pelatih dan mereka telah melakukan pekerjaan yang baik.
Terakhir, kata Giedrius, ia tidak punya bintang, tapi pemain adalah bintang sebagai tim, itu adalah faktor terbaik dalam tim.