Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pakai Kedelai Lokal Jadi Bahan Utama, Begini Kiat Sukses Usaha dari Produsen Kecap Ainul Adawiyah 

Tagline Kecap Nomor Dua disematkan Ainul Adawiyah kepada kecap buatannya. Sebutan tersebut menjadi pembeda.

SURYA/ERWIN WICAKSONO
Ainul Adawiyah (berkerudung tanpa berkacamata) memasarkan produk kecapnya saat mengikuti berbagai pameran di Malang Raya. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tagline Kecap Nomor Dua disematkan Ainul Adawiyah kepada kecap buatannya.

Sebutan tersebut menjadi pembeda dari istilah digunakan untuk menunjukkan kalau tidak ada produk nomor dua, selain nomor satu yang kerap dielu-elukan produk kecap selama ini.

"Karena kaya dengan cita rasanya yang kuat. Kami bikin tagline kecap nomor 2 dan soal rasa memang tiada duanya" ungkap Ainul, Minggu (7/3/2019).

Ainul dan suaminya memang tinggal di desa. Tapi, pesanan kecapnya yang bermerek Kecap Manis Tugu Jawa tergolong ramai pesanan.

Ramalan Kesehatan Zodiak Senin 8 April 2019: Aries Sakit Tenggorokan, Libra Insomnia, Aquarius Lelah

Cari Bibit Mitra Baru, GOJEK Beri Pelatihan Wirausaha untuk 150 UMKM Muslimat NU di Batu

Dalam satu bulan, Ainul yang dibantu dua karyawannya bisa memproduksi hingga 1.000 liter kecap. Sedangkan jika sepi, minimal 500 liter yang diproduksi.

Lalu, apa yang membedakan kecap ini dengan kecap di pasaran pada umumnya? Ainul menjelaskan, kecap ini sejak awal pembuatan tidak menggunakan bahan-bahan kimia, baik itu untuk pewarna, perasa, maupun pengawet.

Sedangkan untuk bahan, alumnus SMEA Ardjuna 2 Arjosari (sekarang SMK) ini hanya menggunakan kedelai lokal sebagai bahan baku utama.

”Kedelai lokal itu lebih gurih, tapi tingkat ketahanannya juga relatif lebih lemah kalau dibandingkan dengan kedelai impor,” imbuhnya.

Hal itu juga yang menjadi penyebab rendahnya minat petani untuk menanam kedelai lokal.

Namun, kualitas yang jauh lebih baik daripada kedelai impor, membuat Ainul ingin mempertahankannya.

Salah satunya dengan konsisten memproduksi kecap dengan bahan baku kedelai lokal.

Tiap 1 kilogram kedelai, bisa digunakan untuk memproduksi 25 liter kecap.

Karena murni menggunakan bahan-bahan segar, butuh waktu cukup lama bagi Ainul untuk memproduksi kecapnya.

Mulai proses awal sampai siap dipasarkan, setidaknya butuh waktu 26 hari.

”Yang membedakan proses pembuatan kecap kami ada pada tahap fermentasinya. Ada dua tahap fermentasi yang harus dilalui,” kata wanita kelahiran Banjarmasin, 42 tahun silam.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved