Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gelar Operasi Pasar di Surabaya, Kini Harfga Bawang Merah dan Bawang Putih Turun sampai Rp 24 Ribu

Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menggelar kegiatan serupa di Pasar Mangga Dua, Surabaya, Kemarin, Selasa malam (9/4/2019).

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Yoni Iskandar
Tribunjatim.com/Fikri Firmansyah
Operi pasar bawang merah dan bawang putih di surabaya untuk tekan harga 

Yasid mengatakan dengan gejala sedikit naiknya harga selama 2 minggu ini, berkat operasi pasar, harga semakin stabil. Karenanya, Kementan berterima kasih kepada pelaku usaha yang peduli terhadap pasokan dan harga, PT Cahaya Bahari, PT Aman Buana Putra dan CV Bawang Mas 99.

"Bahwa nyata ada tren penurunan harga dalam dua hari ini di Surabaya dan Jakarta," papar Yasid.

CEO CV Bawang Mas 99, Thio Herry mengatakan meski nyaris tidak mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomis, pelaku usaha mengaku terpanggil dalam upaya stabilisasi harga ini. Pasalnya ini tujuannya untuk masyarakat tersenyum.

"Kondisi ini tidak akan berlangsung lama, pasti sebentar lagi akan turun. Yah, kisaran 3 sampai 4 hari harga akan stabil," ujarnya.

Hal serupa diakui Direktur PT Cahaya Bahari Jakarta, Hasan. Ia pun turut mengamini serupa agar operasi pasar berdampak signifikan pada penurunan harga atau stabil.

"Kami harap barang di sini lekas habis karena harga yang kita jual cukup fantastik dan terjangkau konsumen, maka dari itu diharapkan harga cepat turun," katanya.

Perihal Swasembada Bawang Putih,Yasid membeberkan Kementan tak hanya mengatur pola tanam bawang merah sebagai upaya pengamanan harga dan pasokan. Bawang putih pun mendapat fokus serupa dengan target swasembada pada 2021 nanti.

"Kami konsolidasi pada level _on farm_, yaitu bagaimana meningkatkan luas tanam bawang putih di sentra - sentra yang memiliki ketinggian di atas 800 m dpl," cetusnya.

"Kami juga perlu menyediakan benih untuk memperluas bawang putih. Oleh karena itu produksi yang dihasilkan keseluruhannya untuk benih. Kami targetkan 2021 bisa tercapai," tambah Yasid.

Mengenai Figur Pengusaha Muda Pertanian, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berusaha menciptakan petani muda yang mau turun ke ladang. Tak berbeda jauh, pengusaha muda bidang pertanian turut mewarnai jaminan ketersediaan pangan.

Misalnya, pengusaha muda yang sekaligus CEO PT Aman Buana Putra, Aman Buana Putra mengatakan perusahaannya merupakan perusahaan ekspor impor pangan yang pernah beberapa kali ekspor bawang ke beberapa negara ASEAN mengaku tertarik berbisnis di bidang pertanian yang berkaitan langsung dengan urusan hajat hidup orang banyak.

Tak melulu soal keuntungan bisnis, pengusaha yang baru berusia 26 tahun ini, mengaku berhubungan dengan para petani menambah wawasan dan cakrawala hidupnya.

"Kita hidup pasti perlu makan. Makan itu hasil pertanian. Apa yang kita makan itu hasil pertanian. Dengan dekat dengan petani, kita jadi tahu kekurangan dan kelebihan kita apa, apa yang harus kita bantu untuk mereka. Ini demi pertanian bangsa Indonesia," ujar Aman.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved