Enam Hari Banjir Merendam Desa Tempuran dan Desa Bekucuk Mojokerto, Aktivitas Warga Terganggu
Sudah enam hari banjir menggenangi Desa Tempuran dan Desa Bekucuk, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sudah enam hari banjir menggenangi Desa Tempuran dan Desa Bekucuk, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (6/5/2019).
Akibatnya, warga setempat tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Fadil (40), warga Desa Tempuran tampak sedang duduk-duduk di kursi teras rumahnya, sambil melihat lingkungan di sekitarnya yang terendam banjir.
• Korsleting Pengapian Mesin, Mobil Avanza Ludes Terbakar di Bahu Jalan Tol Jombang-Mojokerto
Sesekali, Fadil mengamati ketinggian air pada bekas tembok rumahnya yang perlahan-lahan mulai menurun.
Meski ketinggian air perlahan-lahan menurun, Fadil menilai, banjir kali ini yang terjadi di Desa Tempuran merupakan banjir yang paling parah daripada sebelumnya.
"Kalau dulu, banjir hanya menggenangi tanah atau jalan saja, Tidak sampai masuk rumah atau masuk sekolah," ujarnya kepada TribunJatim.com di rumahnya, Senin (6/5/2019) siang.
• Sambut Ramadan, Masyarakat Dusun Sugihan Mojokerto Nyekar Berjamaah dan Gelar Tradisi Megengan
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi 75 hektare sawah, yang terdiri dari 50 hektare sawah padi dan 25 hektare sawah tebu.
Banjir juga merendam SDN Tempuran dan TK Tempuran.

Akibatnya, sekolah terpaksa diliburkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Achmad Zaini, menjelaskan, tercatat ada 1207 jiwa, 304 KK dan 388 rumah dari Desa Tempuran maupun Desa Bekucuk yang terkena dampak dari banjir aliran Sungai Avour Balongkrai dan Sungai Watu Dakon.
• Agar Bisa Tingkatkan Ibadah di Bulan Ramadan, Pemkab Sampang Ubah Jam Kerja ASN
"Ada peningkatan jika dibandingkan dengan kemarin (Sabtu (4/5/2019)). Kemarin jumlahnya 1.129 jiwa, 279 KK, 383 rumah yang terkena dampak banjir ini," kata Achmad Zaini, di Posko Komando Lapangan lokasi bencana banjir, Senin (6/5/2019).
Achmad Zaini juga menjelaskan, penyebab banjir yang merendam Desa Tempuran dan Desa Bekucuk adalah, aliran Sungai Avour Balongkrai dan Sungai Watu Dakon tercampur satu.
Ditambah juga, 3 pintu di sungai pembuangan Sipon tidak bisa membuka aliran air dengan maksimal, karena terdapat penumpukan sampah plastik dan kayu.
• Banjir Terjang Dusun Belok, Ratusan Rumah Terendam Air, Jalur Alternatif Jombang-Mojokerto Lumpuh
Meski mengalami peningkatan jumlah korban banjir, lanjut Achmad Zaini, ketinggian air di lokasi banjir mengalami penurunan sekitar 15 cm. (Surya/Febrianto Ramadani)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: