1 Tahun Bom Surabaya
Peringatan Satu Tahun Bom Surabaya, Buku 'Merawat Ingatan Merajut Kemanusiaan' Diterbitkan Hari Ini
Memperingati momen satu tahun bom Surabaya, Buku 'Merawat Ingatan Merajut Kemanusiaan' diluncurkan.
Penulis: Mayang Essa | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mayang Essa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peristiwa ledakan bom Surabaya di Tiga Gereja di Surabaya yang terjadi pada 13 Mei 2018, Sudah setahun lamanya.
Memperingati momen satu tahun bom Surabaya, Buku 'Merawat Ingatan Merajut Kemanusiaan' diluncurkan.
Ratusan orang mulai memadati teras perpustakaan Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Ngagel, Senin (13/5/2019).
• Pernah Menjadi Sasaran Bom Surabaya, GPPS Renovasi Bangunan Terdampak untuk Hilangkan Trauma Jemaat
"Buku ini lahir dari kegelisahan dan pertayaan, sikap dan tindakan apa yang paling tepat?, mengenang atau melupakan," jelas Bagus Haryono, salah satu penulis '13 Mei 2018'.
Ia menuliskan dalam bukunya tentang 'Islam Suroboyo' serta dinamika sejarah hingga hari ini paska peristiwa ledakan bom Surabaya terjadi.
Buku 'Merawat Ingatan Merajut Kemanusiaan' merupakan kumpulan refleksi, narasi dan cerita seputar serangan bom yang terjadi setahun silam.
• Pasca Satu Tahun Bom Surabaya, Jemaat GPPS Masih Trauma Lewat dari Pintu Gereja Sisi Jalan Arjuno
Penulispun sangat beragam, mulai refleksi korban yang terkena dampak langsung, serta warga Indonesia dan Luar Negeri dalam mengungkapkan dolidaritas dan pengalaman terkait peristiwa.
Selain peluncuran buku tentang peristiwa peledakan bom Surabaya, acara dilanjutkan dengan diskusi.
Simak videonya berikut ini: