Terapi Trigger Point Penyembuhan dengan Yoga ala Urban Athletes, Pakai Media Bola dan Balok
Terapi Trigger Point Penyembuhan dengan Yoga ala Urban Athletes, Pakai Media Bola dan Balok.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Sudarma Adi
"Jangan sampai nunggu sakit baru pijat, jangan nunggu nggak bisa angkat tangan baru ke tukang pijat. Sebelum sakit, kami memberi terapi ini kepada orang-orang," lanjut Siok.
Yoga ini idealnya dapat dilakukan satu minggu sekali dengan durasi sekitar satu setengah jam.
Dalam melaksanakan yoga, termasuk trigger point teraphy and healing, harus dalam pengawasan instruktur yang profesional agar manfaat yoga bisa menjadi optimal dan terhindar dari cidera.
"Karena kalau tidak bertemu dengan instruktur ahli, misalnya hanya berbekal ilmu dari internet, bisa malah berbahaya," tutur Bodas, instruktur yoga Urban Athletes lainnya.
Yoga, lanjutnya, bukan sekadar gerakan fisik. Melainkan ada gerakan yang harus dilakukan dengan posisi yang sempurna.
"Kalau misalnya cuma dari YouTube, misalnya, nggak tahu gerakan yang benar misalnya teknik menarik nafas, memposisikan lutut, bahu, dan lain sebagainya. Belum lagi terjadi risiko cidera. Kalau ada instruktur, akan aman," jelas Bodas.
Yoga, lanjutnya, bagus dilakukan bagi semua usia. Yang penting, harus disesuaikan dengan kemam puan.
"Jangan takut untuk melakukan yoga. Kadang orang nggak mau yoga karena badannya lentur. Padahal, justru tubuh yang kaku merupakan tubuh yang memerlukan yoga," pungkasnya.