VIRAL Warung Bu Anny, Terkuak Ada Jaminan SIM, KTP, STNK, hingga Helm Bagi yang Tak Kuat Bayar
Fakta terbaru tentang warung lesehan kaki lima yang menjadi viral karena harga makanan di menu-nya. Kini telah diusut oleh pemerintah setempat!
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah kisah pembeli warung lesehan kaki lima belakangan menjadi viral.
Warung makan pinggir jalan biasanya punya harga yang lebih murah ketimbang tempat makan lain yang mewah.
Ada banyak warung makan pinggir jalan yang mematok harga murah.
Tetapi, ternyata di antara mereka juga ada yang mematok harga seperti di restoran bintang lima.
Seperti kabar viral yang belakangan ramai dibicarakan publik.
• VIRAL Pria Undang 30 Temannya untuk Bukber, Tapi yang Datang Cuma 2 sampai Harus Bayar Rp3,3 Juta!

Sebuah warung kaki lima bernama 'Lamongan Indah Lesehan Bu Anny' memiliki harga yang tak masuk akal.
Warung tersebut terdapat di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Harga makanan yang mencekik dan tak lazim, sontak saja membuat para pembeli merasa keberatan.
Dikutip TribunJatim.com dari Grid.ID, seorang pembeli merasa keberatan terhadap harga makanan.
Cerita tersebut disampaikan oleh seorang pembeli lewat akun media sosialnya.
• Bocah 9 Tahun dari Jombang Buat Petasan dari Kaleng & Spiritus, Malah Meledak & Alami Luka Bakar

Seorang pembeli yang merasa keberatan terhadap harga makanan yang dipatok oleh Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny adalah pemilik akun Facebook Tijee Uyee Selalu.
Dalam unggahannya, pemilik akun Facebook Tijee Uyee Selalu menuliskan keluhannya setelah makan di warung tersebut.
"Ass min, Pan melu ngeluh. Jebule ning daerah slawi ana pedagang sing galak. Pan bada nembak harga. Lesehan pertigaan lampu merah tugu poci slawi. Mangan kepiting1/porsi, udang/cumi, segane siji es tehe 2. Totale 700rb," tulis akun Facebok Tijee Uyee Selalu pada Rabu (29/5/2019).
(Assalamualaikum Min. Ingin ikut mengeluh. Ternyata di daerah Slawi (Tegal) ada pedagang yang galak. Hampir Lebaran menaikan harga. Lesehan di pertigaan lampu merah, tugu poci, Slawi. Makan kepiting 1 porsi, udang, cumi, nasi satu dan 2 es teh totalnya Rp 700 ribu).
"Kecewa, kaya mangan ning hotel berbintang bae, padahal tah pinggire dalan, isina debu jalanan," sambungnya.
(Kecewa, seperti makan di hotel berbintang saja. Padahal di pinggir jalan dan bercampur debu).

Tingginya harga yang dipasang pemilik warung, rupanya masih menyimpan banyak cerita dari segelintir kisah para pembeli.
Beberapa di antara mereka bahkan sampai menjaminkan surat-surat penting karena tak mampu membayar harga kuliner di Warung Bu Anny.
Akhirnya, kabar terbarupun diungkap oleh pihak pemerintah terkait.
Dikutip dari TribunJateng.com, informasi itu diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM) Kabupaten Tegal, Suspriyanti, kepada Tribunjateng.com, Jumat (31/5/2019).

Dia menyampaikannya seusai membuat Surat Edaran PKL dengan sejumlah pemangku kepentingan di ruang kerja.
Suspri, sapaannya, mendapat info itu dari tukang parkir di depan Warung Bu Anny.
Sejumlah pembeli sampai menjaminkan STNK, KTP, SIM, hingga helm karena tak sanggup membayar makanan.
Perlu diketahui, Suspri pernah menginvestigasi warung ini pada 2017 silam saat viral serupa mengenai harga menu.
• Warung Bu Anny di Tegal Viral Jual Seafood Rp700 Ribu, Lihat Ukuran Ikan dan Cumi yang Disajikan
"Saya dengar langsung dari tukang parkir, kalau banyak pembeli yang tak sanggup membayar harga total seusai makan di sana," ujar Suspri
"Bahkan parahnya, ada yang menyerahkan helm, STNK, KTP, dan surat-surat semacamnya untuk dijaminkan supaya bisa keluar sementara waktu untuk mengambil uang di ATM atau rumah," sambungnya.
Kisah pembeli yang kaget dan rela menjaminkan surat-surat pentingnya tersebut kerap diketahui tukang parkir.
Menurutnya, fenomena itu membuat tukang parkir di warung yang berlokasi sebelah Kantor Kecamatan Slawi itu bahkan sering memperingatkan calon pembeli sebelum memesan.
• VIRAL Pernikahan Siri Anggota TNI-Wanita Lain Dibongkar Istri Sah di Facebook, Kini Berujung Petisi
Meski demikian, tambah Suspri, pembeli tetap silih berganti datang ke warung Bu Anny yang diketahui tidak rutin buka setiap hari.
"Kasus viral seperti ini pasti terjadi saat menjelang Lebaran atau musim mudik. Sebab, tahun 2017 lalu juga sempat kejadian sama seperti ini. Korbannya para pendatang dari luar kota karena warga Slawi dan sekitarnya sudah paham," paparnya kepada Tribunjateng.com.
Dia mengamati bahwa warung tersebut sudah lama ada namun tidak rutin berjualan.
Biasanya pedagang yang juga pemilik warung itu akan hilang dari peredaran jika harga yang dipasangnya viral hingga digunjing warga.
Jika viralnya sudah mulai reda dan berlalu, pemilik bernama Bu Anny (42) asal Malang bersama suami Sopikhin (48) akan kembali berjualan dengan tetap memasang harga tinggi.
• 4 Fakta Video Mesum Mahasiswa dan Siswi SMP di Banyuwangi yang sampai Viral di YouTube dan Instagram
"Kadang jualan, kadang hilang. Polanya seperti itu terus. Kalau lagi ramai seperti sekarang, dia akan menghilang. Kalau sudah reda, mereka akan kembali berjualan. Tidak menutup kemungkinan warung itu bisa ditutup karena bandel," cetusnya.
Suspri menyarankan agar para pembeli yang merasa menjadi korban 'tembak harga' untuk segera melapor ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Tegal.
Mereka cukup membawa bukti berupa nota kwitansi hasil pembelian yang diserahkan ke BPSK.
"Harga tidak lazim itu bisa dikirimkan ke BPSK melalui barang bukti berupa nota kwitansi hasil pembelian. Serahkan saja itu ke BPSK yang berkantor di Dinas Dagkop UKM.Kantor kami ada di depan SMAN 3 Slawi," tandasnya. (Artikel GridHot)