Kilas Balik
Terkuak Alasan Sebenarnya Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar, Megawati Sebut Keluarga Tak Setuju
Inilah Alasan Soeharto makamkan Soekarno di Blitar akhirnya terungkap. Mantan pemeran Soeharto, Amoroso Katamsi bicara blak-blakan.
Penulis: Januar AS | Editor: Sudarma Adi
"Ketika itu Bapak kan ngendhiko (mengatakan), saat Bung Karno bertanya kepada Bapak, aku iki arep mbok apakke (saya ini mau kamu apakan)?," ujar Amoroso, yang kembali menirukan ucapan Soeharto.
Mendapat pertanyaan dari Soekarno, Soeharto pun segera menjawabnya.
"Saya ini orang Jawa. Saya menganggap Bapak adalah bapak saya, sehingga prinsipnya adalah mikul dhuwur mendhem jero (mengangkat semua kebaikan setinggi-tingginya, menimbun semua keburukan sedalam-dalamnya)," kata Amoroso, yang masih mengulang ucapan Soeharto.
Satu di antara cara yang disampaikan Soeharto adalah mengabadikan nama Soekarno di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta.
"Situasi politik pada waktu itu tidak memungkinkan saya berbuat banyak kepada Bung Karno, karena itu akan bertentangan dengan kehendak rakyat. Tetapi sesudah semuanya reda, saya segera memerintahkan untuk mengabadikan nama beliau di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta," tutur Amoroso menirukan jawaban Soeharto.
Amoroso juga mengungkap alasan Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.
Menurutnya, saat itu ada banyak pertentangan atau perdebatan mengenai gelar pahlawan untuk Soekarno.
Tidak hanya itu, Soeharto juga sempat berpikir, gelar pahlawan apa yang paling tepat untuk Soekarno.
Hingga, akhirnya Soeharto pun memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.
"Akhirnya saya berikan nama Pahlawan Proklamasi dan itu tidak ada yang bisa melawan, karena memang kenyataannya Bung Karno adalah Sang Proklamator," ujar Amoroso, yang sekali lagi menirukan ucapan Soeharto.
Megawati ungkap keluarga tak setuju Bung Karno dimakamkan di Blitar
Dalam Haul Bung Karno ke-48 di Makam Bung Karno, Bendogerit, Blitar, Sabtu (20/6/2018) lalu, Putri Bung Karno, yaitu Megawati Soekarnoputri, berkesempatan memberikan sambutan sebagai perwakilan dari keluarga besar Bung Karno.
Presiden RI ke-5 tersebut menceritakan, bagaimana perjuangan ayahnya bukan hanya dalam memerdekakan Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa lain yang terjajah.
"Dedikasi Bung Karno kepada bangsa dan negara, baik dalam pemikiran maupun karya, dan perjuangannya sangat luar biasa. Tidak heran rakyat Indonesia menyebut beliau Proklamator, Bapak Bangsa, dan juga sering disebut penyambung lidah rakyat Indonesia," kata Megawati.
Air mata Megawati mulai menetes saat menceritakan, bagaimana kehidupan Bung Karno di akhir-akhir umurnya.