Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Pengakuan Dokter Saat Otopsi Jasad Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Tak Seperti yang Diberitakan

Dokter yang ikut mengotopsi para korban G30S/PKI buka fakta lain. Hasilnya berbeda banget dengan versi media saat itu.

Penulis: Januar AS | Editor: Sudarma Adi
istimewa/ TribunJogja
Pengakuan Dokter Saat Otopsi Jasad Korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Tak Seperti yang Diberitakan 

Dua pejabat lainnya saat itu, Soebandrio dan Chaerul Saleh juga mengetahui isi nota itu.

Begitu tahu isi nota tersebut, mereka juga pergi meninggalkan sidang.

"Nota itu berisi informasi sekelompok pasukan tak dikenal yang menanggalkan segala tanda pengenal mereka sehingga identitasnya tak diketahui, telah menduduki posisi mengepung istana," tulis Peter.

Menurut Peter, awalnya nota itu ditujukan kepada Pangdam Jaya, Amir Machmud.

Lalu, ia mengatkan tak apa-apa.

Belakangan, diketahui Soekarno meninggalkan sidang kabinet, dan menuju Istana Bogor.

Di sana Soekarno bertemu sejumlah pejabat, hingga menghasilkan Surat Perintah 11 Maret, atau yang biasa dikenal Supersemar.

Isi Supersemar "memerintahkan" Soeharto mengambil tindakan yang dianggap perlu demi menjaga keamanan Presiden Soekarno, dan Indonesia.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved