7 Fakta Rujak Cingur Rp 60 Ribu Bu Mella, Alami Teror hingga Kuak Kelakuan orang yang Memviralkan
Inilah 7 Fakta tentang Bu Mella yang menjual rujak cingurnya seharga Rp 60 ribu, lapor Polsek Rungkut karena ini
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
Sampai saat ini, masih tersimpan di benak Bu Mella sosok keempat orang yang sempat makan rujak cingur di lapaknya pada Sabtu (8/6/2019) pukul 15.00 WIB lalu.
"Dia beli datang, satu gondrong kurus, satu tinggi besar, dua orang lainnya kecil-kecil, naik mobil avanza plat B," jelasnya.
Karena segala teror yang datang kepadanya, Bu Mella merasa ketenanngannya diganggu, sehingga ia berencana melaporkan kepada pihak yang berwajib.
"Hari ini saya mau lapor ke Polsek Rungkut. Orang kayak gitu memang harus dituntut balik kalau tidak dituntut balik maka akan terus kurang ajar," tandasnya.
4. Tulang Punggung Keluarga
Bu Mella menjual rujak cingurnya dengan harga yang boleh dikata mahal hingga Rp 60 ribu ini ternyata harus membiayai suaminya, Imron (47) yang mengidap komplikasi sakit batu ginjal dan diabetes.
Bahkam setiap pekan, suami Bu Mella tersebut harus operasi dan cuci darah sebanyak dua kali, yaitu setiap hari Senin dan Kamis di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya.
Dengan demikian, dari penjualan rujak cingurnya itu, Bu Mella harus menyisihkan uang tersebut untuk membiayai sang suami berobat di rumah sakit.
Selain itu, ia berharap agar dagangannya semakin laris dan dapat membantu kebutuhan keluarga untuk kedepannya.
5. Enggan Sebut Omset
Bu Mella atau Marmila yang merupakan penjual rujak cingur seharga Rp 60 ribu per porsi di Surabaya ini tampaknya enggan menyebut omzet pendapatannya selama berjualan rujak cingur.
"Kalau omzet, aku tuh enggak mau membuka itu," katanya saat ditemui di kediamannya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (11/6/2019) dikutip Tribunjogja.com dari Surya (Tribunnetwork)
Dengan menyampaikan hasil omzet yang diperolehnya, Bu Mella beranggapan nantinya berpotensi disalahartikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Setiap orang kan gak sama. Masalahnya, nanti membuat orang yang tidak suka akan dibesar-besarkan," kata nenek satu cucu itu.
Namun, ia tetap menjelaskan penghasilannya dari berjualan rujak cingur ini dapat dipakai dan diputar kembali untuk membeli bahan baku olahan rujak di pasar dan mampu membayar biaya pengobatan suaminya yang terpaksa harus melakukan cuci darah dua kali selama sepekan di rumah sakit.
Mila merasa bersyukur menjalani bisnis kulinernya.
"Pokoknya kalau aku bilang cukup buat belanja. Kemudian aku sisakan untuk buat beli obat karena Ayah ini kan sakit," tandasnya.
6. Sudah 20 tahun jual rujak cingur
Menurut pengakuan Bu Mella, ia telah berjualan rujak cingur sekitar 20 tahunan.
Ia merintis jualan rujak cingurnya sejak awal dengan harga Rp. 7500.
Setelah itu, pembelinya semakin banyak hingga ia mulai menaikkan harga secara berkala mulai dari Rp 15.000, Rp 25.000, Rp 35.000, Rp 55.000, hingga terakhir Rp 60.000.
"Saya jual dengan harga Rp 60.000 ini sudah lima tahun lalu. Pembeli juga tidak pernah keberatan dengan harga segitu, baru kemarin-kemarin saja terus diviralkan," kata dia.
Bu Mella menjelaskan, bahwa pembelinya rata-rata berasal dari kalangan menengah atas yang mana para pembelinya menggunakan mobil.
Mereka yang berada dalam kalangan atas itu adalah pegawai pemerintahan hingga kepolisian kerap kali membeli rujak cingur miliknya.
"Bahkan ada yang sekali beli 10 porsi dibungkus," ujarnya.
Selain menjual rujak cingur seharga Rp 60.000, Mella juga menjual rujak petis tanpa kacang dengan harga sama.
Di luar itu, ia juga menjual lontong mie Rp 15.000, gado-gado Rp 15.000, es kopyor Rp 5.000, es blewah Rp 5.000, dan es manado Rp 15.000.
7. Sempat didatangi Satpol PP
Melansir dari Tribun Jatim, Bu Mella sudah mendapat teguran dari Satpol PP dan Bhabinkamtibnas setelah makanan yang dijualnya itu viral di media sosial.
Lapak yang semula berada di pinggir sungai dekat Gang Wiguna Tengah VIII itu kosong.
Rombong rujak cingur yang biasanya ia pakai berjualan untuk sementara dipindah ke depan rumah kosong yang tak jauh dari lokasi jualannya.
Di lain waktu, Sekertaris Kelurahan Gunung Anyar Tambak Indah W membenarkan penertiban lapak rujak cinggur Bu Mella.
Penertiban tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (10/6/2019).
"Iya memang kemarin kami minta untuk tidak berjualan dulu. Kami dari kelurahan, satpol pp dan bhabinkamtibmas mengingatkan soal harga dan tidak berjualan di area jalan," kata Indah W saat ditemui Tribun Jatim di kantor kelurahan, Selasa (11/6/2019).
Penjual rujak cingur itu, Mella (43) mengatakan, setelah dagangannya dibicarakan di media sosial, ia didatangi Satpol PP, pejabat kelurahan, hingga kepolisian.
Ia diminta untuk pindah dan berjualan di depan rumah kosong di Jalan Raya Wiguna Timur, Surabaya.
"Saya malah bersyukur ada video viral. Tapi di video itu isinya enggak benar, gosip semua. Saya dibantu Pemkot Surabaya berjualan di tempat yang lebih bagus," kata Mella kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019).
(Tribunjatim.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan 'Jujur' Pembeli Rujak Cingur Viral Surabaya, Bandingkan Rasa & Harga, Pantas Dijual Mahal?