Kilas Balik
Mimpi Aneh Soeharto 2 Tahun Sebelum Wafat, Sempat Diceritakan Tanpa Ekspresi, Keluarga Hanya Tertawa
Dua tahun sebelum meninggal dunia, Soeharto pernah menceritakan mimpi aneh. Saat itu keluarganya hanya tertawa.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Tepatnya, pada tahun 2008. (Januar Adi Sagita)

Kisah Soeharto dan pengamen yang selalu memberi hormat
Sabtu (28/7/2018) pagi, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengundang seluruh anak jalanan yang ada di Jakarta untuk datang ke Kopi Johny, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Apa yang dilakukan oleh Hotman Paris Hutapea, ternyata juga pernah dilakukan oleh Presiden Soeharto pada bulan Juli 1986 silam.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu putri Presiden Soeharto, Mbak Tutut, melalui laman situs pribadinya pada Minggu (8/7/2018).
• Bu Tien Langsung Periksa Gadis yang Ngaku Anak Soeharto, Temukan Racun Tikus & Bongkar Niat Asli
Dikisahkannya, suatu sore sepulang bermain golf dari Rawamangun, Jakarta Timur, Soeharto yang masih lengkap dengan pakaian golfnya, tiba-tiba memanggil Mbak Tutut.
“Iya, gini wuk, Bapak itu kalau pulang golf di depan Rumah Sakit Cipto (RSCM), selalu ada 4 anak pengamen jalanan berdiri tegak, begitu Bapak lewat mereka memberi hormat ke Bapak," ujar Mbak Tutut menirukan ucapan Bapaknya, melansir dari Warta Kota pada Jumat (27/7/2018).
Mendengar penuturan Soeharto tersebut, Mbak Tutut lalu bertanya, apakah keempat pengamen jalanan tersebut memberi hormat dengan cara membungkukan badan atau hormat tentara.
“Hormat tentara. Mereka berempat bareng sampai Bapak pulang ditunggu, memberi hormat lagi," kata Soeharto seperti yang diceritakan Mbak Tutut.
• Terungkap Permintaan Khusus Soekarno Soal Lokasi Makamnya, Pilih Blitar Sesuai Keputusan Soeharto?
Soeharto kemudian meminta Mbak Tutut untuk membelikan empat buah gitar yang akan diberikan kepada para pengamen jalanan yang dimaksud.
Bahkan, Presiden ke-2 RI itu menginstruksikan agar Mbak Tutut mengatur jadwal pertemuan Soeharto dengan keempat anak jalanan tersebut.
“Kamu sesuaikan dengan jadwal acara Bapak. Kamu cek ke ajudan. Di rumah saja biar lebih kekeluargaan. Waktunya kamu atur dengan ajudan," tutur Soeharto memberikan petunjuk kepada Mbak Tutut.
Setelah mendapatkan petunjuk seperti itu, Mbak Tutut berjanji akan mencarikan empat buah gitar dan akan berkoordinasi dengan ajudan Soeharto.
Namun, baru beberapa langkah beranjak pergi meninggalkan bapaknya, Mbak Tutut dipanggil lagi.
“Wuk, begini saja. Kamu acarakan tanggal 23 Agustus saja, pas acara ulang tahun ibu, biar mereka sekalian menghibur para tamu," Soeharto melanjutkan perintahnya.
• Saat Jenderal TNI Fenomenal Berani Gebrak Meja di Rumah Soeharto, Pertemuan Langsung Dibubarkan!