Bambang Widjojanto Singgung Mahfud MD & Hamdan Zoelva Kerap Berpendapat Soal Pilpres di Media
Terkait sengketa Pilpres 2019, Bambang Widjojanto menyinggung soal Mahhfud MD dan Hamdan Zoelva
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Bambang Widjojanto yang dikenal sebagai Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyinggung dua Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Hamdan Zoelva yang kerap memberikan tanggapannya tentang sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di media massa.
Menurut Bambang Widjojanto kedua tokoh tersebut baik Mahfud MD dan Hamdan Zoelva kerap melontarkan pendapat terkait Pemilihan Presiden (Pilpres 2019).
• Mahfud MD Sebut Materi Kesaksian Hairul Anas Mentah Terkait Situng KPU:Kok Akses Situng dari Robot?
Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Bambang Widjojanto di tengah-tengah sebuah diskusi yang diunggah ke dalam video di saluran YouTube Macan Idealis, Selasa (25/6/2019)
Berawal dari Bambang Widjojanto yang membahas soal bagaimana MK seharusnya menyelesaikan sengketa hasil Pilpres 2019.
Mahkamah Konstitusi yang sedang menyelasaikan permasalahan hasil pilpres secara kuantitatif ataupun kualitatif memang menimbulkan banyak perdebatan.
"Mahkamah konstitusi itu memeriksa sengketa hasil pemilu, bukan hasil suara. Dalam hasil pemilu itu ada dua, ada proses dan hasil suara. Hasil suara ini tergantung proses. Karenan mahkamah itu corongnya konstitusi, harusnya dia periksa kedua-duanya, proses dan hasil suara," kata Bambang.
• Mengenal Christina Aryani Sosok Manis di Sidang MK, Ternyata Pengacara Kubu Jokowi yang Kritis
Dalam penilaian Bambang Widjojanto, saat ini Mahkamah Konstitusi seolah-olah dipaksa untuk mengurus sengketa mengenai rekapitulasi hasil suara saja.
"Makanya kemudian seluruh argumen yang kami bangun mau mengembalikan hitohnya mahkamah," ujarnya.
Berdasarkan penilaian tersebut, Bambang kemudian terdorong untuk membahas soal pernyataan dari sejumlah pihak yang membicarakan soal hal ini di media.
• Pamerkan Bros Lebah Emas yang Sudah Dipakai 25 Tahun, Hotman Paris Sebut ada 4 Filosofinya
Bambang Widjojanto kemudian, menyebutkan dua pihak yang boleh dikata sering memberikan tanggapan mengenai sidang sengketa hasil Pilpres 2019 yaitu, Mantan Ketua MK Mahfud MD dan Hamdan Zoelva.
Dengan demikian, Bambang alhasil mengungkapkan sindirannya pada Mahfud MD dan Hamdan Zoelva.
"Kalau saya itu, konsentrasi saya pada argumen yang saya bangun dan apa yang bisa saya tunjukkan di mahkamah. Bukan pada pendapat mereka," ujar Bambang.
"Kita juga nggak tahu mereka ada di sisi yang mana. Prof Mahfud kan sampai sekarang masih menjadi bagian dari badan ideologi itu (Anggota Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila)."
"Memang kejujurannya masih bisa ditegakkan di situ? Saya hanya bertanya ini. Bukan menuduh." lanjut dia.
• Mahfud MD Sebut Materi Kesaksian Hairul Anas Mentah Terkait Situng KPU:Kok Akses Situng dari Robot?
Karenanya, Bambang menilai, pernyataan-pernyataan yang diutarakan Mahfud MD di media-media bukan merupakan hal yang penting.
"Kalau saya nggak begitu penting. Tapi memang mereka diberi ruang di media mainstream. Itu hak mereka. Kalau saya meyakini apa yang saya buktikan, saya meyakini saksi-saksi ahli saya dan saksi-saksi fakta saya," ucap Bambang.
Dalam kesempatan itu, Bambang Widjojanto memberikan perumpaan Mahfud MD dan Hamdan Zoelva hanya sebagai penonton pertandingan sepak bola yang terus berkomentar atas jalannya pertandingan.
• Faldo Maldini Prediksi Karier Politik Prabowo Setelah Sebut Paslon 02 Bakal Kalah di MK
"Bukan pernyataan-pernyataan di pinggir lapangan. Itu kan biasa dipakai pemain bola kan Pak," imbuhnya.
"Penonton kan selalu jauh lebih hebat. No, yang lebih hebat itu adalah pemain dan coachnya. Bukan orang penonton-penonton ini," tegas Bambang.
"Saya menganggap, mengklasifikasi mereka penonton. Penonton itu boleh melakukan apapun, membuat pernyataan apapun, seahli apapun mereka, mereka jenisnya adalah penonton."
Bambang Widjojanto hanya berharap, juri tidak terpengaruh pada apa yang disampaikan para penonon itu.
"Itu saja sih yang kita musti doakan. Juri kita kan juri-juri yang cerdas dan mudah-mudahan mewakili kenegarawanannya. Itu yang kita musti doakan," ungkap Bambang.
• Pakar Hukum Sebut Hasil Sengketa Pilpres 2019 Sudah Ketahuan Meski Belum Diumumkan, Ini Analisisnya
"Kalau penonton sih mau ngomong apa saja namanya penonton. Saya nggak perlu komentari penonton."
"Saya mendowngrade posisi saya dong kalau saya juga komentari penonton. Penonton suka-suka kamu saja, saya ini coachnya, saya yang bertarung, jadi saya nggak boleh mendowngrade posisinya, sehebat apapun para penonton itu."
Bambang juga menilai, tidak semua penonton itu memberikan pendapat yang jujur terkait pertandingan.
"Jadi yakinlah para penonton itu ya penonton, dan belum tentu para penonton itu bukan penonton yang jujur. Belum tentu, ada juga yang jujur," kata Bambang.
"Apakah kedua orang ini jujur, saya juga nggak tahu. Cuma secara struktur, mereka juga merupakan bagian dari (pemerintah)."
"Yang namanya Pak Hamdan kan temannya Pak Yusril. Kan orang boleh saja berteman dekat. Ya boleh saja. Tapi apakah pernyataannya berpengaruh kepada kedekatannya, saya nggak ngerti juga, saya nggak mau menuduh-nuduh," tambah dia.
• Bambang Widjojanto Minta Izin Ketua MK Baca Surat An-Nisa Ayat 135, Lihat Reaksi Tim Hukum 01