Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Wanita Indonesia Dijual ke Pria China dan Dijanjikan Rp10 Juta per Bulan, 'Saya Nyaris Gila'

Kisah wanita Indonesia dijual ke pria China dan dijanjikan Rp10 juta per bulan, "saya nyaris gila."

Editor: Alga W
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Wanita Indonesia dijual untuk menikahi pria China 

Sehari setelahnya, mereka bertemu di sebuah salon tempat Monika memoles penampilannya.

Kemudian, Monika dan pria China tersebut bertukar cincin, menandatangani dokumen pernikahan yang ditulis dalam bahasa China dan Indonesia, serta berfoto.

Sebagai maskawin, Monika menerima uang tunai Rp18 juta dengan Rp1 juta menjadi hak si perantara.

VIRAL Wajah Pemuda dan Pemudi Pelaku Video Mesum di Banyuwangi Dijadikan Meme di Instagram

Sepekan setelah prosesi sederhana itu, Monika sudah dalam pesawat terbang menuju ke China.

Monika mengatakan, meski dia sudah meneken dokumen, dia berpikir mereka baru bertunangan dan pernikahan akan menyusul setibanya dia di China.

Namun, saat tiba di China, Monika langsung dibawa ke kediaman keluarga sang pria.

Saat itulah dia menyadari telah menjadi korban penipuan.

VIRAL Video Mesum Guru dan Siswinya Beredar, Korban Dipaksa Jadi Pemuas Nafsu selama 3 Tahun

Penghasilan sebulan sang suami tak mencapai Rp10 juta seperti yang dijanjikan sang perantara.

Penghasilan sang suami tak menentu karena dia bekerja sebagai tukang di proyek-proyek pembangunan.

Setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 19.00, Monika harus membuat bunga kertas untuk dijual sang ibu mertua.

Meski sudah ikut membantu, tak jarang Monika kerap dihukum tak mendapat makanan dan dia juga tak diizinkan mengakses internet.

Akibatnya, Monika sepenuhnya terputus dari keluarga dan teman-temannya di Indonesia.

VIRAL Video Mesum Bidan Desa di Jembrana Bali sampai Diselidiki Polisi, Fakta Timun hingga Diancam

"Ibu mertua saya amat menakutkan. Saya masih trauma jika memikirkan dia. Melihat dia dari jauh saja sudah cukup membuat saya ketakutan," ujar Monika.

Meski dilarang mengakses internet, Monika selalu mencuri waktu menggunakan internet, terutama untuk belajar sedikit bahasa Mandarin.

Setelah menguasai beberapa kosakata dan mempelajari cara menuju ke kantor polisi, Monika kemudian menggunakan taksi untuk menuju ke markas kepolisian setempat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved