Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Saat Marinir TNI AL Ingin Serbu Singapura karena Usman & Harun Dihukum Mati, Reaksi Soeharto Kontras

Ada cerita tentang Marinir TNI AL yang membuat negara tetangga terguncang. Negara yang dimaksud adalah Singapura.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Melia Luthfi Husnika
KOMPAS.com/HADI MAULANA
ILUSTRASI - Pasukan Marinir saat operasi melumpuhkan lawan dan menduduki Pulau Tanjung Todak, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri, dalam latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat III, Kamis (2/8/2018). Sebanyak 1.210 personel TNI AL yang tergabung dalam beberapa kesatuan mengikuti latihan Glagaspur III dalam meningkatkan kesiapsiagaan personel dan alutsista Koarmada I serta mengukur kemampuan Satuan Tugas Koarmada I dalam mendukung tugas TNI AL meminimalisasi ancaman dari laut. 

Semuanya menangisi nasib dua prajurit ini dan mengutuk Singapura.

Pasukan KKO yang merasa paling kehilangan dua anggotanya.

"Jika diperintahkan KKO siap merebut Singapura," ujar Komandan KKO, Mayjen Mukiyat geram di depan jenazah anak buahnya.

Tapi hal itu tidak terjadi.

Cara TNI Hadapi KKB Papua yang Sebar Isu Pemerkosaan, TNI Bongkar Rekaman Asli, Fakta Pun Terungkap

Presiden Soeharto enggan meneruskan konflik dengan Malaysia dan Singapura

Namun Soeharto tidak membiarkan peristiwa ini berlalu begitu saja.

Saat Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew akan berkunjung ke Indonesia, Soeharto mengajukan syarat.

Orang nomor satu Singapura itu harus menaburkan bunga di makam Harun dan Usman.

Hal itu disetujui oleh Perdana Menteri Lee. Hubungan Indonesia dan Singapura pun akhirnya membaik.

(Artikel TribunJambi)

2 Mantan Ajudan Bambang DH Diperiksa Kejati Jatim, Dimintai Keterangan Kasus Dugaan Korupsi YKP

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved