Ungkap Identitas Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang, Polisi Pakai Kulit Ari Sidik Jari yang Lunak
Ungkap Identitas Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang, Polisi Pakai Kulit Ari Sidik Jari yang Lunak.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polisi terus melakukan upaya guna mengungkap siapa yang menjadi mayat kasus mutilasi di Pasar Besar Kota Malang.
Kabar terbaru menyebutkan, bahwa Polisi akan mengandalkan kulit ari korban untuk proses identifikasi.
Kanit Identifikasi Polres Malang Kota Iptu Subandi mengatakan, pihaknya kini menunggu sidik jari korban melunak dan mengelupas.
• Ini Kisah Mistis Jaksa Tangani Kasus Mutilasi di Malang, Badan Terasa Panas & Baju Dipenuhi Kecoak
• Sugeng Si Pemutilasi di Pasar Besar Malang Akan Dikenai Pasal Berlapis, Potensi Hukuman Seumur Hidup
• Tersangka Mutilasi di Pasar Besar Malang Sempat Ingin Buang Potongan Tubuh Korban ke Luar Pasar
Setelah itu, ia akan ambil kulit arinya dan akan diuji melalui alat identifikasi dengan mencocokkan melalui e-KTP.
"Nunggu empuk dulu, kalau sudah empuk nanti akan saya pindahkan ke jari saya biar sesuai," ucapnya kepada TribunJatim.com.
Iptu Subandi bilang, cara itu dilakukan karena jari korban sudah mengeras dan sudah berproses menjadi mumi.
Maka dari itu, ia sengaja menyimpan sidik jari korban untuk dikembangkan lagi guna mengungkap siapa korban sebenarnya.
Kini ia sedang mengupayakan proses reproduksi dengan harapan sidik jarinya itu bisa diangkat dengan tinta.
"Kalau sidik jari itu sudah mengeras, bisa dipastikan tidak akan bisa diambil dengan cara duplikat melalui tinta," jelasnya.
Sementara itu, pengembangan melalui foto juga kini sedang dilakukan oleh polisi.
Tim Inafis Polres Malang sampai meminta bantuan kepada Tim Pusat Indonesia Fingerprint Identification System (Pusinafis) Bareskrim Mabes Polri untuk dikroscek bersama E-KTP.
Namun, hingga sampai saat ini hasilnya nihil.
"Biasanya kalau pengambilan sidik jarinya kurang bagus, orang tersebut belum daftar E-KTP," terangnya.
Korban sendiri kini telah dimakamkan di Pemakaman Umum Muharto, Kota Malang.
Dikarenakan Polisi sudah selesai melakukan identifikasi penyebab kematian korban dan juga hasil otopsi dari korban.
Di samping itu kata Iptu Subandi, pihaknya sudah tidak memerlukan korban itu untuk proses identifikasi lagi.
"Apabila sewaktu-waktu kami butuh identifikasi lagi, kami sudah punya genetiknya. Karena kami sudah menyimpan sidik jarinya," tandasnya.