Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ikan Asin Viral karena Galih Ginanjar, Makanan Ini Punya Sejarah Panjang dan Tertulis dalam Prasasti

Ikan asin viral karena Galih Ginanjar, makanan ini punya sejarah panjang dan tertulis dalam prasasti!

Editor: Alga W
Intisari
Ikan asin viral karena Galih Ginanjar, makanan ini punya sejarah panjang dan tertulis dalam prasasti! 

Ikan asin viral karena Galih Ginanjar, makanan ini punya sejarah panjang dan tertulis dalam prasasti!

TRIBUNJATIM.COM - 'Ikan asin' belakangan ini sedang ramai di pemberitaan.

Ikan asin sendiri merupakan salah satu makanan olahan yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Bahkan di beberapa daerah, ikan asin menjadi makanan utama.

Isi Chat Barbie Kumalasari dan Rey Utami Ajak Galih Ginanjar, Terungkap Awal Ide Video Ikan Asin

Meski kerap dipandang tak berkelas, beragam olahan kuliner yang lezat bisa dikreasikan dari bahan makanan satu ini.

Namun tahukah kamu, bahwa di Indonesia ikan asin memiliki sejarah yang panjang.

Berikut ini, beberapa fakta, perjalanan panjang sejarah ikan asin di Indonesia.

Aneh, Sudah Divonis Meninggal, Pria Ini Hidup dan Datangi Pesta BBQ Beberapa Hari usai Pemakaman

1. Bermula dari abad ke VIII Masehi

Dihimpun Kompas.com, orang-orang Indonesia utamanya di Jawa sudah menggemari ikan asin sejak abad ke VIII Masehi.

Seorang arkeolog Indonesia, Titi Surti Nastiti, dalam bukunya menjelaskan sejarah ikan asin terkait aktivitas ekonomi dan sosial masyakarat Mataram Kuno.

Buku Titi Surti Nastiti yang berjudul "Pasar di Jawa: Masa Mataram Kuno Abad VII-XI Masehi" mengungkap bahwa masyarakat Mataram Kuno menjadikan ikan asin menjadi salah satu komoditi yang kerap diperdagangkan di pasar-pasar di Jawa sejak 13 abad silam.

6 Nama Populer di Indonesia Ini Justru Dilarang di Arab Saudi, Bisa Berurusan dengan Hukum

2. Terdapat dalam dua prasasti

Titi menjelaskan sejarah ikan asin dari dua prasasti.

Prasasti pertama adalah Prasasti Pangumulan A yang berangka tahun 824 saka atau 902 Masehi.

Prasasti kedua adalah Prasasti Rukam yang berangka tahun 829 saka atau 907 Masehi.

Hilang 25 Hari, Mahasiswi Unpad Diduga Terkena Guna-guna, Begini Kondisinya saat Ditemukan di Masjid

3. Terdapat beberapa jenis ikan yang digunakan

Prasasti itu menjelaskan tentang beberapa jenis ikan yang dijadikan ikan asin pada masa itu.

"Jenis ikan yang diasinkan atau dendeng ikan, terutama jenis-jenis ikan laut seperti ikan kembung, ikan kakap, ikan tenggiri," tulis Titi merujuk Prasasti Pangumulan A.

Ussy Sulistyawati Nasihati Putrinya Tak Perlu Operasi Wajah, Lihat Hidung dan Bibirnya yang Cantik

4. Ikan asin pada masa itu disebut grih atau dendain

Tulisan Titi menyebut, kedua prasasti menjelaskan istilah ikan asin yang dikeringkan disebut grih atau dendain.

Saat ini dalam bahasa Jawa ikan asin disebut gereh, sedangkan ikan yang dikeringkan disebut dendeng.

Video Ayu Ting Ting Pakai Baju Renang Disebar Ibundanya, Umi Kalsum Tanya Sosok Pria Bertato

5. Dulu digunakan sebagai hidangan upacara

Titi menyebut, dalam Prasasti Rukam, grih atau dendain digunakan sebagai hidangan yang disajikan dalam upacara penetapan sima (tanah suci).

Dari bukti sejarah itu, ikan asin rupanya tak hanya jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari, tetapi juga jadi hidangan yang disajikan dalam upacara-upacara besar.

Kini, setelah 13 abad, ikan asin masih eksis di tengah masyakarat Indonesia.

Terlepas dari stigma tak berkelasnya, ikan asin tetap jadi bagian perjalanan suatu masyakarat membangun ekonominya.

Chord & Kunci Gitar Tentang Rindu Virzha, Menceritakan Kerinduan Sang Anak Kepada Orangtuanya

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Sejarah Ikan Asin di Indonesia, Ternyata Dulu jadi Salah Satu Hidangan Upacara Besar.

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved