Kilas Balik
Benny Moerdani Siapkan 17 Peti Mati untuk Kopassus Saat Misi Lumpuhkan Teroris, Akhirnya Tak Terduga
Inilah kisah saat Benny Moerdani siapkan 17 peti mati saat Kopassus lakukan misi lumpuhkan teroris yang membajak pesawat DC-9 Woyla.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Tembakan Mahrizal juga mengenai rekan Ahmad Kirang. Beruntung peluru mengenai rompi anti peluru.
Pasukan Komando segera membalas Mahrizal pun tewas di dekat Pramugari.
Aksi tim biru dan tim merah juga mendapat perlawanan.
Di dalam pesawat tim bertemu dengan Zulfikar teroris yang sempat melemparkan granat.
Beruntung granat tersebut tak meledak karena saat dilemparkan pin pemicunya belum dibuka secara sempurna.
Lalu anggota tim menembak dan melukainya sebelum dia sempat keluar.
• Agus Hernoto, Prajurit Kopassus Berkaki Satu Selalu Dicari Soeharto, Benny Moerdani Bela Mati-matian
Sementara itu Abdullah Mulyono sempat berusaha merebut senjata anggota Kopassus.
Namun upaya tersebut tidak berhasil, pelaku teror ini ditendang keluar pesawat dan langsung disambut rentetan peluru pasukan Komando yang telah disiagakan di luar pesawat.
Nasib serupa tertembus peluru juga dialami oleh Wendy Mohammad Zein, Ia berhasil dilumpuhkan ditembak di dekat pintu darurat.
Para penumpang kemudian disuruh keluar.
Namun satu diantara pelaku yang bernama Abu Sofyan juga turut turun dengan berpura-pura sebagai penumpang.
• Pengakuan Hendropriyono Soal Jawaban Sintong Panjaitan Saat Dirinya & Kopassus Terkepung: Saya Benci

Abu Sofyan teridentifikasi setelah penumpang yang mengenalinya memberikan kode kepada pasukan Komando yang berada di landasan.
Abu Sofyan yang berlari menjauhi pesawat langsung ditembak.
Imran bin Muhammad Zein pimpinan teroris selamat dalam peristiwa baku tembak tersebut dan ditangkap oleh Satuan Kopassus.
Tim medis kemudian datang untuk menyelamatkan pilot pesawat DC-9 Woyla, Kapten Herman Rante, yang ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut.