Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Petani Kota Batu Hanya Terima Pupuk Organik Subsidi Sebanyak 70 Persen dari Total yang Diajukan

Setiap tahunnya petani di Kota Batu mendapatkan bantuan pupuk organik dari Kementerian Pertanian.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Melia Luthfi Husnika
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Ilustrasi - Setiap tahunnya petani di Kota Batu mendapatkan bantuan pupuk organik dari Kementerian Pertanian. 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Setiap tahunnya petani di Kota Batu mendapatkan bantuan pupuk organik dari Kementerian Pertanian.

Bantuan itu diberikan melalui Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kota Batu. Baru nantinya diberikan ke petani. Namun dari jumlah pupuk yang diajukan hanya mendapatkan 70 persen saja.

Sekretaris Dinas Pertanian Batu, Hendry Suseno mengatakan bantuan itu diberikan setahun sekali sesuai kebutuhan dari petani melalui kelompok.

"Semisal kebutuhan 1 ton pupuk, hanya mendapatkan sekitar 700 kilogram saja. Ya itu sudah peraturan dari pusat karena dibagi dengan daerah lainnya," kata dia, Jumat (26/7/2019).

Sejak Tahun 90-an Benih Jeruk Bebas Penyakit Kota Batu Tak Pernah Lepas dari Uji Laboratorium

PMK Kota Batu Ungkap Penyebab Kebakaran Rumah, Api Lilin Menjalar ke Kamar Karena Buku Berserakan

Ia menyebutkan rata-rata dalam setahun kebutuhan yang diajukan petani melalui Poktan dan Gapoktan sekitar 1500 ton per item jenis pupuk. Namun ada persyaratan, petani hanya bisa mengajukan kebutuhan untuk maksimal 2 hektare lahan.

Jika petani memiliki luas lahan 4 hektare, yang bisa dipenuhi adalah 2 hektare saja. "Walaupun begitu, kebutuhan petani masih bisa tercukupi. Karena harus habis pupuk itu," imbuhnya.

Tetapi di sisi lain, pemberian pupuk bersubsidi ini tetap diawasi oleh Komisi Pengawas Pupuk (KPP). Unsur KPP ada dari Kepolisian, Kejaksaan, Dinas Pertanian, DLH, Dinas Kesehatan.

Kebutuhan pupuk di Kota batu untuk tahun ini mencapai 1500 ton peritem, mulai dari Urea, SP 36, pupuk organic, NPK dan pupuk Phospat. Kebutuhan itu untuk mengcover 7000 petani di tiga kecamatan.

"Nanti dapatnya tidak murni 1500 ton, tetapi hanya 70 persen saja," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved