Kilas Balik
Kehebatan Mantan Komandan Kopassus Witarmin, Sang Kunci Keberhasilan Operasi Trisula 1965 di Blitar
Inilah kisah tentang Letnan Jenderal Witarmin, sang mantan komandan Kopassus. Letnan Jenderal Witarmin menjadi pemimpin dalam Operasi Trisula 1965.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Melia Luthfi Husnika
Goa itu menjadi tempat terkenal di Blitar Selatan karena menjadi tempat persembunyian orang-orang yang diincar pasukan Witarmin.
Penumpasan pasukan Witarmin terhadap para pemberontak pun membuat sosoknya dikenang warga Blitar Selatan.
• Benny Moerdani Siapkan 17 Peti Mati untuk Kopassus Saat Misi Lumpuhkan Teroris, Akhirnya Tak Terduga
Di sana dibuatkan patung Kolonel Inf Witarmin.
Tak hanya itu, untuk mengenang Operasi Trisula yang bersejarah itu dibangun pula Monumen Trisula.
Diolah Tribun Jabar dari berbagai sumber, hingga kini masyarakat dan mahasiswa di sana disebut kerap melakukan napak tilas dan renungan suci di Monumen Trisula.
Keunggulan Witarmin di dunia militer tak lepas dari kehidupan masa mudanya.
Jenderal kelahiran Kutorejo, Kertasono, Jawa Timur ini kerap ikut bertempur bersama teman-temannya untuk melawan penjajah.
Kemudian, Witarmin pun sempat menjadi kapten pasukan Pembela Tanah Air (PETA) pada 1942.
Kini, sosoknya tinggal kenangan.
Witarmin yang lahir pada 1929 itu wafat pada 9 Juli 1987, saat berusia 58 tahun.
Artikel TribunJabar.

Sintong Tolak Kirimkan Helikopter Saat Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, 35 Tahun Kemudian Dipuji
Pernah terjadi saat tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus.
Kisah ini terjadi saat operasi menumpas pemberontak Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS), Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) yang berhaluan komunis.
Tim Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang saat ini bernama Kopassus dipimpin oleh Hendropriyono memburu pemberontak yang menembak mati anggota Kopassus.