Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Yusril Ihza Mahendra Sempat Berselisih dengan Gus Dur & Dipecat dari Menteri dan Singgung Megawati

Mengapa Yusril Ihza Mahendra tiba-tiba mundur di detik-detik terakhir pencalonan capres saat periode BJ Habibie berakhir?

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Kompas.com/Tribunnews
Yusril - Gus Dur 

"Disitu kita mulai berselisih. Saya ingat betul ketika ada sidang kabinet dan duduk disebelah Bu Megawati. Saat Gus Dur mengungkapkan keinginannya untuk dekrit pembubaran MPR dan DPR itu dan sudah ada memorandum untuk dijawab Presiden," papar Yusril.

Gus Dur saat itu harus menjawab memorandum dan Yusril justru memiliki firasat bahwa dirinya yang justru bakal diminta untuk menjawab,

"Saya sudah menduga pasti saya yang diminta untuk menjawab. Bahkan saya sempat berbicara dengan Ibu Megawati, 'Mba ini bagaimana kok MPR minta pertanggungjawaban Presiden, nanti bisa-bisa ibu yang disuruh', 'Loh saya juga enggak mau kata Bu Megawati'," ucap Yusril.

Menanggapi hal tersebut, Yusril menjelaskan Presiden RI tak perlu membubarkan MPR dan DPR karena situasinya telah berbeda dengan tahun 1959, ketika Soekarno membuat dekrit.

"Tapi Gus Dur sempat marah dengan saya dan kabinet sempat diskors. Pada waktu saya keluar dari ruang kabinet, saya dikejar oleh Pak Agum Gumelar dan SBY dan mereka menuturkan bahwa mereka juga tak setuju dengan keinginan Presiden saat itu," beber Yusril.

Jokowi Makan Siang Bersama Jurnalis Ditemani Jan Ethes, Cara Salaman Cucu Presiden Jadi Sorotan

Faldo Maldini Disebut Tak Militan Lagi Bela Prabowo, Tsamara: Sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sementara, ketidaksetujuan Agum Gumelar dan SBY saat itu tak disuarakan karena mereka masih menjadi tentara.

Meskipun sempat berselisih dan dipecat sebagai menteri, Yusril Ihza Mahendra mengaku tidak sakit hati dengan Gus Dur.

"Enggak (red: sakit hati) karena Gus Dur sama saya tertawa saja dan akhirnya kita tahu bahwa Gus Dur mengeluarkan Dekrit dan dijawab oleh DPR. Setelah itu Presiden RI justru diberhentikan. Andai beliau mengikuti apa yang saya sampaikan mungkin kegaduhan politik tak begitu besar," aku Yusril.

Cerita Yusril Mundur dari Pemilu 1999

Yusril mengatakan, mundurnya dia dalam Pemilu 1999 semata-mata untuk menjaga perdamaian.

"Saya sebenarnya lebih mengutamakan menjaga kesatuan dan persatuan di antara kita. Jangan sampai pecah belah sehingga saya berkorban dengan mengundurkan diri dari pencalonan itu. Itu bukan berarti saya kalah," ujar Yusril di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Senin (22/2/2016).

Dilansir dari Kompas.com, Yusril mengaku bisa mengalahkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat itu. Dia telah menghitung suara yang mungkin akan dia dapat.

Dalam penilaiannya, kemungkinan besar dia akan mendapat dukungan sebanyak 220, Gus Dur mendapat dukungan sebanyak 185, dan Megawati sebanyak 308.

Ternyata Jokowi Sudah Kantongi Nama-Nama Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II, Berikut Bocorannya!

Sule Tertawakan Naomi Zaskia yang Ingin Cepat Nikah Nyusul Sibad, Naomi Kesal Lontarkan Kata Ini

"Jadi kalau di-vote pertama, Gus Dur kalah. Tinggal saya berhadapan dengan Mega," ujar Yusril.

Yusril pun mengingat bahwa BJ Habibie telah menginstruksikan pendukungnya untuk mendukung Yusril. Dengan kondisi itu, Yusril mengatakan bisa saja dia mengalahkan Mega.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved