Liponsos Keputih Surabaya Overload, harusnya Cuman 600, Tapi Dihuni 1.073 orang
Liponsos Keputih Surabaya saat ini dipenuhi oleh 1.073 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
Pulangkan 294 Penghuni
Dengan penanganan serius di Liponsos Keputih, Dinsos Kota Surabaya rutin memulangkan penghuni Liponsos ke daerah asalnya. Selama tahun 2019 hingga Bulan Juni, sebanyak 294 PMKS sudah berhak pulang.
Kepala Dinas Sosisal Surabaya Supomo mengatakan setiap bulannya pasti ada PMKS yang dipulangkan karena memang sudah dinyatakan sembuh.
Pada Bulan Januari 2019, ada 20 PMKS yang dipulangkan, Februari ada 51 PMKS, Maret ada 61 PMKS, April ada 38 PMKS, Mei ada 42 PMKS, Juni ada 82 PMKS.
Menurut Supomo, para PMKS yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang itu akan diantar oleh relawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Para relawan ini akan mengantarkan PMKS itu hingga sampai ke “tangan” keluarganya masing-masing, sehingga tidak dibiarkan terlantar sendirian.
Karenanya, banyak cerita tak terduga yang dirasakan dan dialami oleh para TKSK ini. Bahkan, ada cerita ketika mengantarkan pulang ke rumahnya, ternyata pihak keluarga sedang menggelar pengajian 1.000 harinya si PMKS ini, mereka pun kaget.
“Dikira yang bersangkutan sudah meninggal. Banyak cerita-cerita mengharukan yang dialami oleh teman-teman TKSK ini,” kata Wiji, relawan kepada Tribunjatim.com.
Ternyata pemulangan itu diikuti PMKS baru yang berdatangan. Meskipun selalu rutin dipulangkan, tapi sampai saat ini penghuni Liponsos masih sangat banyak.
Sebagian besar dari mereka bukan asli Surabaya. Ada dari luar kota Jatim, Jateng bahkan luar pulau, seperti ada yang dari Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Sumatera dan Bengkulu.
“Kita kerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; (Dispendukcapil) untuk membantu menemukan identitas pasien. Kita gunakan finger print untuk mencari data para PMKS yang sudah masuk ke Liponsos,” kata Supomo.
Dari data finger print itu, beberapa diantara PMKS itu diketahui alamatnya, sehingga apabila sudah sinyatakan sembuh oleh tim dokter, bisa lebih gampang untuk memulangkannya. (Faiq/Tribunjatim.com)