Buntut Wabah Hepatitis A di Pacitan, Dinkes Jatim Sebut Orang Dewasa Perlu Vaksin Buat Cegah KLB
Dinkes Jatim menyebut orang dewasa membutuhkan vaksin hepatitis A untuk mencegah KLB.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hepatitis A yang merebak dalam dua bulan terakhir di Pacitan dan Trenggalek, serta beberapa penyakit yang lain merupakan persoalan yang belum dapat diselesaikan dengan memuaskan.
Padahal Hepatitis A bisa dicegah melalui imunisasi, sayangnya imunisasi ini belum masuk dalam imunisasi wajib yang dicanangkan pemerintah.
Gito Hartono, Kepala Seksi Surveyor dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Timur mengungkapkan, Hepatitis A di dua wilayah tersebut telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan upaya penanganan dan memutus rantai penyebaran virus.
• Ada 24 Ibu Hamil di Kota Batu yang Positif Kena Hepatitis, Pemkot Minta Hindari Kolam Renang Umum
“Hepatitis A menular secara oral, harusnya memotong penyebarannya melalui sumber air dan perilaku. Sayangnya di musim kemarau air sangat minim, jadi masyarakat banyak yang menghemat air dengan menggunakan jamban cemplung yang tidak higienis,” urainya dalam diskusi Kelompok Studi Imunisasi Surabaya yang diadakan Sanofi Indonesia di Hotel Harris, Kamis (1/8/2019).
Gito mengungkapkan, upaya pemberian imunisasi Hepatitis A tidak bisa dilakukan di kedua daerah tersebut.
Pasalnya vaksin Hepatitis A hanya disediakan pihak swasta dan berbayar.
“Adanya juga di Surabaya, belum ada di puskesmas karena tidak disubsidi pemerintah,” urainya.
• Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini Dorong Warga Minum Jamu untuk Cegah Hepatitis A
Sehingga upaya yang dilakukan Dinkes saat ini dengan penyediaan air bersih dan kaporitsasi pada sumber air di lingkungan warga.
Ia mengungkapkan penderita hepatitis A ini paling banyak di atas 5 tahun hingga dewasa di usia produktif.
Dan didominasi laki-laki karena banyak mobilitasnya dan makan makanan yang lebih bebas dibanding lansia atau balita.
Melihat kondisi ini, Dr dr Dominicus Husada SpA(K), Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Kelompok Studi Imunisasi Surabaya mengungkapkan, imunisasi tidak hanya dimonopoli anak-anak, dewasa juga perlu.
• Status KLB Hepatitis A di Pacitan Belum Dicabut, Dinkes Jatim Sebut Tak Ada Tambahan Penderita Baru
Paling sering imunisasi yang dilakukan dewasa yaitu imunisasi untuk meningitis.
“Dengan kejadian KLB ini bisa dilihat imunisasi hepatitis juga perlu, apalagi KLB yang banyak sakit yang dewasa dan jumlah anak-anak malah sedikit,” ujarnya.
Ia menegaskan, imunisasi bermanfaat terlihat dari musnahnya tiga penyakit, yaitu cacar, rinderpest dan polio.