158 Desa di Jatim Berpotensi Terdampak Tsunami, BPBD Jatim Beber Ilmu 30-3-30
Beberapa hari terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi laut di perairan selatan Jawa
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beberapa hari terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi laut di perairan selatan pulau Jawa.
Hal ini menyusul setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.9 di perairan Banten pada Jumat (2/8/2019) lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Suban Wahyudiono menyebut ada158 desa di Jawa Timur di sepanjang garis pantai selatan yang berpotensi tinggi terdampak tsunami.
Untuk itu, BNPB dan BPBD Jatim bersama BPBD kabupaten kota telah menyelenggarakan ekspedisi desa tangguh bencana.
(Ada Waktu 30 Menit Selamatkan Diri dari Tsunami, Begini Penjelasan BMKG Karangkates)
Ekspedisi ini diselenggarakan mulai tanggal 12-23 Juli di 158 desa tersebut.
"Ada 12 petugas yang masuk ke desa untuk mensosialisasikan potensi tsunami yang ada di wilayah itu, harus seperti apa dan harus kemana ketika ada tsunami," kata Suban, Senin (5/8/2019).
Dalam sosialisasi tersebut, salah satu pelatihan yang diajarkan adalah 30-3-30.
'Ketika 30 detik terjadi gempa, maka ada waktu 3 menit untuk lari, cari tempat dengan ketinggian di atas 30 meter.
"Hal-hal sederhana ini yang diedukasi. Ada juga kalau lautnya surut juga jangan cari ikan. Ini dilihat dari kasusnya dan di di setiap daerah berbeda penanganan nya," ucapnya.
Selain melakukan edukasi kepada warga di 158 desa, BPBD Jatim juga terus berkomunikasi dengan BMKG.
Mereka terus bekerjasama dalam memberikan early warning atau peringatan dini jika ancaman gelombang tinggi atau potensi tsunami terjadi di perairan selatan Jawa Timur.
"Kalau ada kabar berita dari BMKG kita bantu untuk menyebarkan ke masyarakat sebagai peringatan dini, termasuk untuk sirine di sejumlah titik akan kita bunyikan," tutupnya.
(Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa 7,4 SR di Banten Resmi Berakhir, Begini Kata BMKG)