Juara di Zero Waste Academy Sidoarjo, Warga RT 23 RW 7 Sekardangan Olah Sampah Jadi Rupiah
Suasana asri menyambut TribunJatim.com saat mengunjungi RT 23 RW 7 Sekardangan Sidoarjo pada Selasa (6/8/2019) siang.
Penulis: Anugrah Fitra Nurani | Editor: Melia Luthfi Husnika
Program ini turut membawa pulang juara dari lomba tingkat Kabupaten Sidoarjo.
"Masyarakat setiap hari diingatkan untuk menjaga lingkungan lewat WA (Whatsapp). Dan sekarang warga sudah hidup bersih tanpa diminta lagi" tutur bu Edy.
• Peristiwa Berdarah di Waru Sidoarjo Pelakunya Keluarga Sendiri, Satu Pelaku Jadi DPO
Belum puas, pengurus pun merancang program bank sampah.
Hadirnya Bank Sampah ini pun menarik warga untuk memproses sampah rumah tangga mereka di rumah.
Sampah kering seperti botol plastik, kaleng bekas, tas plastik kering bisa mereka jual di Bank Sampah untuk dapat pundi-pundi rupiah.
Sementara sampah organik seperti kulit buah, sisa sayuran, dan lain-lain mereka olah sendiri di keranjang komposter kecil yang dinamai takakura.
Sampah organik yang disimpan dalam 3 pekan ini akan jadi pupuk kompos, dan bisa kembali dijual di bank sampah yang sama.
Setiap 2,5 kg kompos yang dihasilkan warga, bisa dibeli pihak Bank Sampah RT 23 RW 7 Sekardangan seharga RP 4000 rupiah.
"Nggak bondo, oleh duit, enak toh? uang iuran RT pun lebih ringan kalau pakai uang ini," tutur Retno sang kader lingkungan setempat.
Efeknya, Warga RT 23 RW 7 Sekardangan kini benar-benar hanya membuang sampah residu yang tak bisa diolah rumahan, seperti popok (maupun pembalut) bekas, puntung rokok, serta plester luka.