7 Tahun Menanti Bantuan Kelas Baru dari Diknas, Siswa SDN Ngrejo 1 Blitar Terpaksa Belajar di Perpus
Siswa SDN Ngerjo 1 terpaksa belajar di perpustakaan karena kekurangan kelas. Sekolah pun sudah 7 tahun menunggu bantuan dari diknas tak kunjung datang
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Meski anggaran pendidikan itu cukup besar namun hal itu tak bisa menjangkau semua sekolah yang rusak.
Akibatnya, masih ada ratusan sekolah SDN di Kabupaten Blitar, yang kondisinya memprihatinkan.
Satu di antaranya SDN Ngrejo 1, yang berada di Dusun Krajan, Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung.
Sekolah yang punya siswa sebanyak 97 anak itu, terpaksa tak semua siswanya bisa menikmati ruang kelas.
Sebab, ada satu ruang kelas, yakni kelas 1, sudah dibongkar sejak 2012 lalu namun sampai kini belum ada kepastian, kapan itu akan perbaikan kembali.
• Kota Blitar Masih Kekurangan Satu Puskesmas Pembantu, Dinas Kesehatan Usulkan Pembangunan di Tlumpu
Karena tak ada ruang kelas cadangan, maka terpaksa anak kelas satu, harus belajar di ruang perpustakaan.
Sebab, ruang kelasnya yang sudah dirobohkan dulu itu, sampai kini terbengkelai.
"Ya begini ini keadaannya, kami nggak bisa ngomong," ujar Yuli Suryani, Kepala Sekolah (Kasek) SDN Ngrejo 1 saat ditemui di sekolah, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, selama ini pihak sekolah bukan tak mengajukan anggaran buat pembangunan ruang kelasnya.
Namun, ia tak tahu, entah kenapa, kok hingga kini belum ada realisasi.
"Ya, kami selalu menunggu tiap tahun, namun ya begini ini (belum ada perhatian)," ungkapnya.
• Sekolah Minim Siswa Bakal Dievaluasi, Izin Operasional Dibatasi Jika Tak Ada Perubahan Kualitas
Sementara itu, Ketua Komite SDN Ngrejo 1, M Khusni mengatakan, pembongkaran ruang kelas itu bukan kehendak sekolah namun atas perintah diknas.
Katanya, pada 2013, sekolah SDN Ngrejo 1 itu akan mendapatkan bantuan buat ruang kelas baru.
Namun faktanya, sudah ditunggu sampai tujuh tahun, namun tak ada kabar.
Hal tersebut membuat pihak sekolah dan komite resah karena selalu ditanya oleh para wali murid, kapan ruang kelas 1 itu dibangun.