Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Minum Rebusan Tanaman Bajakah dari Hutan Kalteng, Penderita Kanker Payudara Sembuh Total

Kisah keluarga penderita kanker payudara stadium 4 sembuh setelah minum tanaman bajakah, Aiman sampai kaget.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Tayangan Youtube Kompas TV
Ekslusif AIMAN yang ditayangkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam mengenai tanaman bajakah yang diklaim menyembuhkan kanker. 

TRIBUNJATIM.COM -Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani merupakan siwa dan siswi SMA 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah berhasil menjadi juara dunia penyembuhan penyakit kanker payudara.

Mengutip Kompas.com, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani meraih medali emas di World Invention Creativity Olympic (WICO), Seoul, Korea Selatan dibidang saint setelah menemukan obat penyebuh kanker dari akar tumbuhan Bajakah tumbuhan khas Kalimantan Tengah) yang dibubukan.

Saat bubuk Bajakah diujicobakan ke tikus, Anggina dan Aysa menemukan bahwa sel tumor mampu menghilang dalam waktu dua minggu. Ternyatam ramuan Bajakah ini sudah cukup dikenal masyarakat suku Dayak Kalimantan Tengah sebagai obat tradisional penyembuh kanker.

Andre Rosiade Ungkap Makna Sindiran Kebakaran Brewok Saat Probowo dan Megawati Kian Akrab

Megawati Blak-blakan Minta Jatah Kursi Menteri Paling Banyak, PPP: Presiden Pemegang Hak Prerogatif

Fakta itu didukung oleh salah seorang keluarga pederita kanker panyudara yang mengakui kemanjuran tanaman Bajakah tersebut sebagai obat kanker.

Daldin warga suku Dayak asli di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mengatakan jika ibunya berhasil disembuhkan dengan setelah minum tanaman Bajakah tersebut.

"Kalau saya biasa menyebutnya Bajakah tunggal," kata Daldin dikutip dari tayangan live streaming Youtube KompasTV berjudul : Siswa Juara Dunia Penyembuh Kanker - AIMAN, Senin (12/8/2019) malam.

Aiman Witjaksono secara eksklusif berbincang langsung dengan Daldin yang menyebut ibunya saat ini telah sembuh total dari penyakit kanker payudara stadium 4.

Mendengar pengakuan itu, Aiman sontak kaget dan melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Daldin soal kasiat dari tanaman Bajakah tersebut.

Surya Paloh Disebut Ajak PKB, Golkar & PPP Tolak Gerindra, Arief Poyuono: Ini Ancaman untuk Jokowi

PDIP Blak-blakan Minta Jatah Kursi Menteri Terbanyak, Surya Paloh & Airlangga Pasrah:Terserah Jokowi

Dalam kesempatan itu, Daldin menceritakan ibunda Daldin menderita kanker payudara sekak 40 tahun lalu atau sekitar tahun 1970.

Menurut dokter, kanker payudara yang diderita sang ibu saat itu telah mencapai stadium 4.

Dengan demikian, sang dokter menyarankan agar ibunya segera dioperasi, namun karena keterbatasan biaya dan jarak, maka sang ibu pun dibawa pulang ke rumah.

Daldin (kiri) saat diwawancara Aiman
Daldin (kiri) saat diwawancara Aiman (Tayangan Youtube Kompas TV)

Bahkan, sang dokter sempat menyarankan agar ibunya dioperasi.

"Saat itu orangtua memberitahu tahu saya stadium 4," kata Daldin menceritakan kisahnya 40 tahun silam.

Ayah Daldin kemudian pergi ke hutan dan mencari tumbuhan Bajakah untuk direbus dan airnya diberikan kepada sang istri.

Hal itu dilakukan karena melihat kondisi ibu Daldin saat itu sungguh memprihatinkan.

"Bisa digambarkan bagaimana kondisinya," tanya Aiman.

Pesan Menohok Fairuz A Rafiq untuk Galih Ginanjar yang Ungkit Jasa ke Mantan Mertua: Jangan Pansos

Ruben Onsu Pernah Selingkuh, Vanessa Angel: Gue Sih Setia, Tapi Diselingkuhin Sama Penyanyi Dangdut

"Saya melihat sendiri ibu saya, dia (Ibu Daldi,red) punya susu sudah bernanah," kata Daldin kepada Aiman dalam wawancaranya secara ekslusif.

Daldin mengaku ayahnya yang pertama kali membawakan obat tersebut kepada ibunya.

Namun, ia tidak mengerahui asal mula ayahnya membawa tanaman tersebut hingga menjadi ramuan yang dapat dikatakan cukup mujarab.

"saya engga tahu, karena waktu itu saya masih kecil," ungkapnya.

Ternyata Ruben Onsu Tahu Sosok Orang yang Kirim Teror Kepadanya, Wirang Birawa:Ini Nggak Ada Obatnya

Ahok Disebut Tak Mungkin Jadi Menteri Oleh Yunarto Wijaya, Begini Reaksi Marzuki Alie

Daldin menuturkan, tanaman Bajakah yang dibawa ayahnya itu direbus lalu airnya diminumkan kepada sang ibu.

"Dua minggu bereaksi, satu bulan sembuh total," kata Daldin.

"Bagaimana kondisi ibu sekarang? tanya Aiman.

"Alhamdulillah, ibu saya saat ini masih sehat," imbuhnya

Tanggapan Ahli

Kabar mengenai dua siswa asal SMA Negeri Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, yang meraih medali emas di World Invention Creativity Olympic (WICO), Seoul, Korea Selatan disambut antusias oleh masyarakat Indonesia.

Dalam kabar yang beredar, keduanya disebut menemukan obat penyembuh kanker dari akar tumbuhan Bajakah (tumbuhan khas Kalimantan Tengah) yang dibubukkan.

Ketika bubuk Bajakah diuji cobakan ke tikus, Anggina dan Aysa menemukan bahwa sel tumor bisa menghilang dalam waktu dua minggu.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof Dr dr Aru Sudoyo, meminta masyarakat untuk tidak berlebihan berharap terhadap Bajakah.

"Masyarakat tidak perlu terlalu berharap tinggi dengan hasil uji coba awal begitu. Ingat, tidak ada obat yang ajaib," ujarnya ketika dihubungi oleh Kompas.com via telepon, Senin (12/8/2019).

Dapat Sambutan Khusus dari Megawati, Ahok Diisukan Jadi Menteri Periode 2019-2024, Ini Jawaban PDIP

Cerita Megawati Soal Ahok & Pertemuan dengan Prabowo: Enak Gini Jadi Pemenang Terus Semua Merapat

Lebih lanjut Aru menegaskan bahwa memang ada banyak sekali obat kanker yang berasal dari tanaman herbal khas Indonesia. Biasanya bukan berupa dedaunan, bisa berupa akar bahkan kulit batang pepohonan. Namun, butuh proses panjang atau lama untuk memastikan secara benar manfaatnya terhadap pengobatan kanker pada manusia.

"Karena uji coba awal dengan tikus itu berbeda dengan uji coba kepada manusia. Seringkali penelitian itu berhasil digunakan pada tikus, tetapi ketika (diuji coba) pada manusia hasilnya nihil. Dan itu banyak terjadi," kata Aru.

Dua siswi SMA Negeri Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani (tangkaplayar KompasTV)
Namun demikian, Aru tetap berharap agar penemuan dan uji awal yang dilakukan kedua siswa tersebut memang benar, dan bisa dilanjutkan hingga terealisasi kepada kanker payudara manusia.

"Saya tidak menampik, ada kemungkinan memang bisa tumbuhan itu (Bajakah) digunakan untuk obat kanker. Tapi banyak fase yang harus dilalui, dan semoga saja ada yang mau membantu proses penelitian tersebut berlanjut," imbuhnya.

Menurut Aru, sudah banyak juga tanaman atau tumbuhan di Indonesia ini yang diduga pada penelitian awal mempunyai pengaruh untuk mengobati kanker. Akan tetapi, ketika melalui beberapa tahap atau fase penelitian yang mutakhir, akhirnya gagal dan hanya bisa dijadikan suplemen.

Prabowo Subianto Diundang Megawati ke Kongres PDIP, Andre Rosiade: Jangan Ada yang Kebakaran Brewok

Arief Poyuono Sebut yang Melahirkan Jokowi ke Tingkat Nasional Itu Gerindra Bukan Nasdem atau PKB

"Tidak banyak perusahaan farmasi di Indonesia yang mau ambil risiko besar melakukan penelitian terhadap obat-obatan kanker. Jika pun ada, mungkin hanya dua perusahaan. Jika gagal, bahan utama uji coba itu hanya dijadikan suplemen saja," katanya.

Meskipun dikatakan bahwa tanaman Bajakah sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat di daerah Kalimantan Tengah untuk menghilangkan kanker payudara, Aru menghimbau masyarakat yang menderita kanker untuk tetap mengimbanginya dengan obat konvensional dan menjadikan bajakah sebagai suplemen saja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi SMA di Kalteng Temukan Penyembuh Kanker? Ini Tanggapan Ahli"

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved