Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bantah Merusak Bendera Merah Putih, Mahasiswa Papua di Surabaya: Itu Hoax

Mahasiswa Papua mengatakan, informasi bendera merah putih rusak atau dibuang di selokan adalah hoax.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
SURYA/WILLY ABRAHAM
Asrama Papua di Jl Kalasan didatangi ormas karena tak mau pasang bendera 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mahasiswa Papua yang sempat terkepung di dalam Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Jawa Timur, menepis kabar pengrusakan bendera yang santer menyeruak, Jumat (16/8/2019).

Mereka mengatakan, informasi bendera merah putih rusak atau dibuang di selokan adalah hoax.

Satu mahasisiwi Papua, Dorlince mengatakan, sejak siang penghuni asrama ada yang sedang beli makan.

"Tadi siang beli makan siang, benderanya sudah tidak ada. Siang ada yang istirahat, beli es batu saat itu, jam 15.20 WIB didatangi gebrak-gebrak pintu mendekati. Kami masih dikepung," ujar Dorlince melalui sambungan seluler.

Soal Isu Bendera Dirusak di Asrama Mahasiswa Papua, Begini Penjelasan Kapolrestabes Surabaya

Sambut HUT RI ke-74, Polrestabes Surabaya Dirikan Gapura Bernuansa Batik Kemerdekaan

Dorlince mengatakan, pihaknya tak tahu menahu soal bendera yang dirusak, bahkan jatuh di dalam selokan.

"Kami di asrama tidak tahu menahu soal itu, kami di dalam juga kaget. Kami di dalam tidak tahu menahu, kalau mereka punya CCTV, harusnya ada pendekatan hukum, kita klarifikasi bersama siapa oknumnya, bukan main hakim seperti itu menyuruh kami semua keluar, sementara kami ini tidak tahu apa-apa," paparnya.

Sementara itu, dia bersama temannya ketika menampakkan diri sempat dilempar batu.

Hal senada juga disampaikan Alin, mahasiswi Papua.

Kepada Surya (TribunJatim.com Network), Alin mengatakan, kabar bendera rusak atau dibuang di selokan adalah omong kosong.

Jadi Inspektur Upacara HUT RI ke-74, Risma Ajak Elemen Kota Surabaya Bentuk Generasi Bangsa Unggul

15 Promo Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus untuk HUT ke-74 RI, Burger King sampai GoFood

"Sebenarnya itu omong kosong, kami semua di belakang, kami didatangi, kami dituduh merusak bendera merah putih. Katanya kami merusak bendera merah putih, padahal itu hoax omong kosong," tuturnya.

Dia juga mengaku bingung dan kaget, mendengar kabar tersebut.

Apalagi, dia saat itu sedang berada di belakang asrama.

"Kami di belakang lagi bersih-bersih asrama," tegasnya.

Menurut Alin, pihaknya sudah beberapa hari sempat didatangi untuk memasang bendera merah putih.

Rutan Kelas I Surabaya Gelar Upacara HUT RI ke-74, 10 Warga Binaan Langsung Menghirup Udara Bebas

"Tidak ada yang melakukan mediasi. Kegiatan di dalam kerja bakti, kerja bersih-bersih. Pertama dari tanggal berapa mereka datang sudah dipasang. Kami kaget dituduh merusak. Kami bingungnya di situ juga," kata Alin.

Sebelumnya, terdapat 15 orang yang terkepung di dalam asrama dalam keadaan gelap gulita.

"Kami semua aman, cuman depan masih dikepung. Evakuasi benar dari luar ada teriak evakuasi, ada yel-yel rasis," terang Alin. (Willy Abraham)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com:

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved