Kerusuhan di Papua
8 Fakta Kerusuhan di Manokwari, dari Keterangan Gubernur Papua hingga Kapolda & Pangdam Dievakuasi
8 fakta kerusuhan di Manokwari, dari keterangan Gubernur Papua hingga Kapolda & Pangdam dievakuasi.
Satu di antaranya adalah jalan utama, yaitu Jalan Yos Sudarso.
"Sejumlah ruas jalan ditutup setelah pembakaran gedung DPRD ini," lapor Budy Setiawan yang merupakan kontributor Kompas TV.

• Terjadi Kerusuhan di Manokwari, Massa Bakar Gedung DPRD Papua Barat, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup
3. Lumpuh total
Tak hanya penutupan terhadap ruas jalan utama, sejumlah toko dan bank pemerintah dilaporkan tutup akibat kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Senin (19/8/219).
Dilansir Kompas.com, sejumlah aparat keamanan berada di titik lokasi kerusuhan untuk mengamankan situasi.
Meski begitu, kondisi Manokwari secara umum masih aman dan terkendali.
"Belum ada penetapan status siaga satu untuk Manokwari. Kita masih berkomunikasi agar aksi ini tidak anarkis," terang Karo Ops Polda Papua Barat, Kombes Pol Moch Sagi.
• Warga Turun ke Jalan Protes Pengusiran Mahasiswa Papua di Surabaya, Situasi Kota Manokwari Lumpuh
4. Dugaan penyebab
Kerusuhan di Manokwari diduga merupakan bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di beberapa daerah, seperti Malang, Surabaya, dan Semarang.
Mengutip dari Kompas.com, sebelumnya diberitakan polisi mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya pada Sabtu (17/8/2019) sore.
Tindakan tersebut dilakukan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Alasan mengangkut paksa mahasiswa Papua adalah karena untuk kepentingan pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih ke selokan.
Hal tersebut diungkapkan Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata.
Perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih yang dimaksud, diduga dilakukan oknum mahasiswa Papua.
• 43 Mahasiswa Papua Dipulangkan dari Polrestabes Surabaya, Hasil Pemeriksaan Belum Cukup Bukti