Karena Insiden di Polsek Wonokromo, Polres Lamongan Siaga, Pintu Gerbang Mapolres Dibuka Seperempat
Pasca insiden penyerangan terhadap anggota polri di Polsek Wonokromo Kota Surabaya mengharuskan Polres Lamongan Jawa Timur meningkatkan keamanan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pasca insiden penyerangan terhadap anggota polri di Polsek Wonokromo Kota Surabaya mengharuskan Polres Lamongan Jawa Timur meningkatkan keamanan.
Di pintu gerbang penjagaan para petugas jaga ekstra memfilter setiap orang yang hendak masuk bertamu ke Mapolres.
Peningkatan keamanan dilakukan dengan pemeriksaan one gate system terhadap pengunjung dan tamu ke Markas Polres Lamongan.
Pintu gerbang yang hari - hari biasanya sebelum insiden Polsek Wonokromo dibuka penuh, kini hanya dibuka seperempatnya saja.
"Ini perintah, sebagai upaya antisipasi. Tapi kami mengedapankan kesopanan," kata seorang anggota polri petugas jaga, Senin (19/8/2019).
• Pasca Penyerangan Polsek Wonokromo Surabaya, Polsek dan Polres Tingkatkan Keamanan
Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan, untuk antisipasi tindak kriminalitas terhadap anggota oleh oknum masyarakat, perlu meningkatkan sistem keamanan.
" Ya ini, salah satunya dengan cara memeriksa setiap tamu, termasuk barang - barang bawaannya," kata Feby.
Selain itu, anggota juga disiagakan di pintu gerbang dengan persenjataan lengkap. Tidak hanya di Mapolres tapi juga di jajaran polsek di wilayah Lamongan.
Pihaknya meminta anggota tetap mengedepankan kesantunan terhadap setiap tamu yang bertandang ke polres.
Insiden penyerangan anggota polisi di Mapolsek Wonokromo Surabaya menjadi perhatian pimpinan. Anggota haris ikut menjaga diri dari ancaman teroris.
• Mantan Teroris Bom Bali jadi Perwira Upacara di HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Lamongan
"Anggota disiagakan di mako, dan wajib mengawasi lingkungan. Anggota jaga dipersenjatai lengkap dengan senpi laras pendek dan laras panjang," kata Feby, Senin (19/8/2019).
Bahkan untuk mengetahui identitas pengunjung, setiap pengunjung wajib menunjukkan identitas. Jadi, diberlakukan one gate system untuk keluar masuk Mako.
"Identitas semua tamu harus ditinggalkan di Mako," kata Alumni Akpol 1999 ini.
Penjagaan ekstra kali ini tak membuat tamu polres kaget dan tidak menggangu pelayanan.
"Bagus juga, ini demi keamanan. Masyarakat harus sama - sama menjaga tingkat keamanan," kata seorang tamu, Said
(Hanif Manshuri)