Pria di Blitar Manfaatkan Limbah Spon Sandal Jadi Kerajinan Patung Binatang, Dijual hingga Rp 2 Juta
Eko Suparno (54), memanfaatkan limbah spon untuk membuat kerajinan patung binatang yang menarik.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Eko Suparno (54), memanfaatkan limbah spon untuk membuat kerajinan patung binatang yang menarik.
Patung berbahan spon karya bapak lima anak itu sudah dipasarkan hampir ke seluruh Indonesia.
"Kalau pemasarannya sudah hampir merata di seluruh Indonesia," kata Eko Suparno saat ditemui di rumahnya Lingkungan Dawuhan, Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Selasa (20/8/2019).
Saat itu, Eko Suparno sedang menyelesaikan pesanan patung burung Merak.
• Beredar Stiker Dukungan jadi Calon Wali Kota Blitar, Anak Samanhudi Anwar: Kalau Diminta Saya Siap
Patung burung Merak itu sudah hampir jadi. Tinggal membentuk bulu-bulunya.
Eko Suparno menggunakan soder untuk mengukir spon hingga berbentuk bulu.
Tangan Eko Suparno terlihat luwes menggoreskan soder ke spon. Detail bulu burung Merak terlihat jelas.
"Paling sulit memang membentuk bulunya, karena harus detail. Satu patung biasanya butuh waktu dua sampai tiga hari," ujarnya.
Eko Suparno menekuni kerajinan membuat patung berbahan limbah spon sudah lama, sejak masih bujangan.
Awalnya, dia memang hobi melukis. Bakat melukis sudah dia miliki sejak kecil.
• Kakek di Blitar Secara Lugas Ceritakan Pencabulan Terhadap Cucu Tirinya
Hobi melukis itu sekarang menjadi matapencaharian untuk menghidupi keluarganya.
"Sejak kelas tiga SD saya sudah melukis. Hobi melukis itu kemudian saya kembangkan untuk membuat kerajinan patung. Sekarang hobi itu menjadi pekerjaan saya," ujarnya.
Eko Suparno memilih membuat patung berbahan limbah spon. Bahan itu paling mudah didapatkan dan murah.
Dia sering memanfaatkan limbah spon dari sandal untuk membuat patung.
Alat untuk membuat patung juga sederhana, yaitu, soder dan pisau kecil.
Sebelum membuat patung, biasanya dia memahami dulu gambar dan ukurannya.
• Ada Polisi Dandan ala Presiden Jokowi & Pejuang Kemerdekaan, Salami Orang Mau ke Polres Blitar Kota
Setelah itu, dia membuat pola dan kerangka patung menggunakan kawat.
Begitu pola dan kerangka terbentuk, dia mulai memotong limbah spon sesuai ukurannya.
Spon yang sudah dipotong itu kemudian ditempelkan sesuai dengan pola.
Setelah itu, Eko Suparno mulai mengukir detail bentuk tubuh binatang.
"Setelah selesai diukir baru dicat. Saya mengerjakannya sendiri," katanya.
Eko Suparno menjual kerajinan patung miliknya mulai Rp 500.000 sampai Rp 2 juta.
Harga patung tergantung pada besar kecil ukuran dan detailnya.
"Kalau pemasarannya getok tular dari teman ke teman dan pelanggan ke pelanggan," ujarnya. (Surya/Samsul Hadi)
• Kisah Pilu Cucu Tiri yang Digauli Si Kakek Satu Ranjang dengan Istrinya yang Kena Stroke di Blitar