16 Kepala Desa di Jombang Kota Kompak Bagi-bagi Angpao ke Ratusan Anak Yatim
Barisan anak yatim berkumpul di pendapa Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, sumringah pada Selasa (20/8/2019) malam.
Penulis: Sutono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Barisan anak yatim berkumpul di pendapa Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, sumringah pada Selasa (20/8/2019) malam.
Berbaris rapi, anak-anak yatim ini, satu persatu menerima amplop berisi uang dari kepala desa di Kecamatan Jombang Kota.
Anak-anak yatim ini berasal dari 16 desa di Kecamatan Jombang Kota. Setiap anak yatim sepucuk amplop berisi uang dan paket makanan kecil dan nasi kotak.
"Semoga apa yang kita berikan ini memberikan manfaat bagi mereka," ujar Koordinator Kades (Kepala Desa) se-Kecamatan Jombang, Erwin Pribadi.
(Pernah Dipenjara, Satu Bakal Calon Kepala Desa Sungelebak Lamongan Tidak Lolos)
Erwin menjelaskan, pemberian santunan untuk anak yatim itu merupakan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74.
Para kepala desa se-Kecamatan Jombang sepakat mengemas acara secara berbeda dengan tahun sebelumnya. Bukan lagi acara hiburan atau sejenisnya.
Semua sepakat untuk memberikan santunan kepada anak yatim. Rangkaian peringatan lainnya adalah lomba bola voli antardesa.
"Untuk pertandingan bola voli kita laksanakan besok. Malam ini sudah kita undi. Berbeda bola voli umumnya, kami mengunakan bola plastik," kata Erwin yang juga Kades Kepatihan ini.
Erwin mengungkapkan, ada 16 desa yang terlibat dalam acara santunan anak yatim tersebut.
Masing-masing Kades membawa 10 anak yatim ke pendapa kecamatan setempat. Sehingga total ada 160 anak yatim.
"Ini hanya perwakilan, setiap desa 10 anak. Selanjutnya akan dilakukan di desa masing-masing. Dananya murni dari pribadi kepala desa," katanya.
(Anak Calon Kepala Desa Terpilih di Gresik Pukuli Pendukung Rival Hingga Kepalanya Dijahit)
Sebelum santunan, panitia juga menghadirkan penceramah, Ustaz Nur Habibullah.
Dalam ceramahnya, ustaz asal Kecamatan Peterongan ini menerangkan secara panjang lebar tentang pentingnya menyantuni anak yatim.
Juga dijelaskan tentang hakikat seorang pemimpin, termasuk di tingkat desa, yakni kepala desa.
Tidak jarang, dalam ceramahnya, Ustaz Nur Habibullah menyisipkan humor-humor segar. Sehingga suasana pengajian di pendapa kecamatan tersebut semakin dinamis.
