Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Owner Chesta Donut, Edi Samsul Arifin, Buka Usaha Rumahan Setelah Pulang Ngantor

Owner Chesta Donut, Edi Samsul Arifin membuktikan, memulai usaha rumahan tidak melulu harus segera berhenti dari kerja di perusahaan

Penulis: Hefty Suud | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Istimewa
Edi Samsul Arifin, owner Chesta Donut. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Owner Chesta Donut, Edi Samsul Arifin mengatakan, memulai usaha rumahan tidak melulu harus segera berhenti dari pekerjaan.

Contohnya bisa dilihat dari sistem bisnis Chesta Donut sendiri.

Chesta Donar adalah penyedia donat kentang, kue, dan cupcake yang berada di Boteng - Menganti.

Edi mengaku memulainya sejak 2014 lalu, saat ia bekerja menjadi chef di salah satu hotel di Surabaya.

(Buka Pasar Rayat, Bupati Mas Ipin Prioritaskan UMKM Lokal dari Kabupaten Trenggalek)

"Kalau kerja ikut orang kan ada jam kerjanya ya. Waktu pas pulang kerja kan sudah senggang nih, nah pas nggak ngapa-ngapain sepulang kerja itulah saya coba-coba bikin usaha waktu itu," papar Edi.

Mulanya, ia hanya membuat donat kentang dengan cara manual. Edi memilih memproduksi donat karena dinilai mudah dibuat dan dijual.

Chesta Donut, dimulai dengan modal Rp 100. Sebab alat dan bahan membuat donat, menurutnya juga tidak terlalu mahal.

"Karena saya ngadonnya manual kan ya, diadon pakai tangan gitu. Jadi nggak perlu beli alat atau mesin. Waktu itu masih mampu, karena pesanan juga nggak sebanyak sekarang," ujar pria kelahiran Gresik itu.

Bermula dari donat, kini Chesta Donut juga menyediakan pilihan kue lainnya, yaitu tart dan cupcake.

Setiap hari, Chesta Donut bisa memproduksi lima sampai delapan box donat, tiga kue tart, dan dua box cupcake. Omzetnya bisa berada di kisaran Rp 18 juta setiap bulan.

"Selain itu, untuk donat juga saya sediakan penjuakan dalam sistem paket, sehari bisa sampai 100 mika. Itu diluar penjualan donat karakter ya, yang by request," jelasnya.

(Bantu Pasarkan Produk UMKM Lokal Lewat Pasar Online, Pemkab Nganjuk Gandeng Bukalapak)

Untuk itu, kini produksi Chesta Donut sudah dilakukan dengan mesin. Penjualannya biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu.

"Kalau sedang ramai gitu, biasanya saya dibantu keluarga, istri tentunya, juga ibu-ibu di sekitar rumah," jelas alumni Surabaya Hotel School (SHS) itu.

Ia sengaja tidak merekrut karyawan, sebab menurutnya bidang usaha kue itu memerlukan skill khusus.

Sehingga, ia hanya mempercayakannya kepada beberapa orang yang memang sudah terbiasa membantunya memenuhi pesanan.

Chesta Donut hanya melayani area Surabaya dan Gresik Kota. Pemasarannya, dilakukan secara online melalui akun instagram Chesta Donut.

Pemesanan produknya, dapat dilakukan maksimal H -1. Sebab, Chesta Donut memproduksi kuenya secara fresh.

"Jadi sistem order kita, pagi orderan masuk, sore sampai malam kita rekap dan buat, paginya tinggal kirim. Setiap hari seperti itu," papar Edi.

(Isi Talkshow di Surabaya Great Expo 2019, BI Jatim Optimistis Pelaku UMKM dan IKM Jatim Bisa Sukses)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved