Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tanggapi Kerusuhan di Papua, Mahfud MD: Kalau Tidak Selesai Semua akan Menyesal

"Apapun akibatnya dan hasilnya, kalau ini terus berpanjang-panjang, semuanya rugi & menyesal nanti karena tidak akan ada yang untung," kata Mahfud MD.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD saat ditemui di sela-sela acara Sarasehan Kebangsan yang digagas oleh Gerakan Suluh Kebangsaan di Hotel Mercure Grand Mirama, Jalan Darmo Surabaya, Rabu (16/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD ikut angkat bicara terkait polemik yang melibatkan warga Papua mulai di Jatim hingga Papua sendiri.

Mahfud MD menjelaskan jika kerusuhan ini terus diperpanjang dan berlarut-larut maka yang ada semua pihak akan rugi dan menyesal.

Tanggapan itu disampaikan langsung oleh Mahfud MD saat diwawancaai oleh wartawan program acara 'Fokus Pagi' melalui unggahan kanal YouTube Indosiar, Kamis (22/8/2019).

Mahfud MD berharap agar semua lapisan masyarakat ikut menjaga keutuhan NKRI, mengingat tidak ada pihak yang diuntungkan jika kerusuhan ini terus berlanjut.

Kecurigaan Jokowi Terhadap Penumpang Gelap Saat Kerusuhan Papua, Siapakah yang Dimaksud?

Gubernur Papua Kritik Keras Jokowi karena Bicara Tidak Tegas, Ali Ngabalin: Presiden Sangar Prihatin

Lenis Kogoya Klaim Paksa Joko Widodo ke Papua Setahun 3 Kali, Tak Yakin dengan Presiden yang Dulu

"Yang penting Indonesia ini harus dijaga, tidak akan ada yang diuntungkan siapapun kalau ini tidak selesai dalam waktu cepat," ujar Mahfud MD.

"Jangan ada yang bermimpi bahwa bisa mengambil keuntungan dari sini," imbuhnya.

Di mata Mahfud MD, semua pihak akan merugi dan menyesal jika membiarkan kerusuhan ini terus terjadi.

"Apapun akibatnya, apapun hasilnya, kalau ini terus berpanjang-panjang, semuanya akan rugi dan akan menyesal saja nanti. Karena tidak akan ada yang untung," kata Mahfud MD.

Ibu Kota Pindah, Sherly Annavita Soroti Utang Jokowi Rp 275 T, Tsamara: Tak Ada Satupun Opsi Utang

Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Masih Mentah, Fadli Zon: Jokowi Miskin Narasi

Debat Maruar Sirait Soal Pemindahan Ibu Kota, Rocky Gerung: Biografi Jokowi dari Ngibul ke Asbun

Oleh karena itu, Mahfud MD berharap agar seluruh masyarakat Indonesia bisa kembali berdamai dan saling memaafkan.

"Mari kita kembali berangkulan sebagai saudara, saling memahami, saling memberi, menerima, dan saling memaafkan di antara sesama anak bangsa," pungkasnya.

Senada dengan Mahfud MD, Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM mengatakan bahwa dirinya turut menjadi bagian dari keluarga Papua.

Pasalnya, Yasonna Laoly memiliki kerabat dekat di Papua.

"Kepada saudara-saudara saya di Papua Barat maupun di Papua, mari kita menahan diri, saya sebagai bagian dari keluarga Papua, karena saya punya kerabat di Biak, menantu saya," ujar Yasonna Laoly.

Profil Biodata Sherly Annavita Milenial yang Kritik Jokowi, Dai Muda & Berprestasi di Luar Negeri

Gubernur Papua Bakal Tarik Seluruh Mahasiswa Papua: Kami Bawa Pulang Jika Situasi Tidak Aman

Ini Alasan Staf Khusus Presiden Sebut Tri Rismaharini dan Gubernur Khofifah Mama Papua

Dalam kesempatan itu, Yasonna Laoly mengajak masyarakat untuk saling bergandengan sambil menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.

"Maka saya sebagai bagian dari saudara, saya mengajak saudara untuk mari bergandengan kembali, bergandengan tangan sebagai anak-anak bangsa," pesan Yasonna Laoly.

Di akhir kalimatnya, Yasonna Laoly meminta masyarakat agar percaya kepada pemerintah untuk menyelesaikan kasus ini.

"Kita jaga kerukunan bersama, yakinlah bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang positif dan mencari solusi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved