Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Papua Kritik Keras Jokowi karena Bicara Tidak Tegas, Ali Ngabalin: Presiden Sangar Prihatin

Lukas Enembe mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo soal permasalahan di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Tayangan Youtube Kompas TV
Lukas Enembe, Ali Mochtar Ngabalin dan Aiman 

TRIBUNJATIM.COM - Lukas Enembe yang dikenal sebagai Gubernur Papua mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo soal permasalahan di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu.

Lukas Enembe meminta presiden dan semua pihak lainnya untuk tidak menganggap sepele permasalahan rasisme terhadap warga Papua.

Hal itu disampaikan oleh Lukas Enembe di depan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Profil Biodata Sherly Annavita Milenial yang Kritik Jokowi, Dai Muda & Berprestasi di Luar Negeri

Ibu Kota Pindah, Sherly Annavita Soroti Utang Jokowi Rp 275 T, Tsamara: Tak Ada Satupun Opsi Utang

Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Masih Mentah, Fadli Zon: Jokowi Miskin Narasi

Sontak saja, hal itu membuat Ali Mochtar Ngabalin yang juga merupakan anak Papua harus menyampaikan dengan tegas kepada Lukas Enembe.

Dilansir dari tayangan program acara Sapa Indonesia Malam, Selasa (21/8/2019), Lukas Enembe mengatakan bahwa sikap rasisme sudah sering terjadi.

Aiman Witjaksono sebagai pembawa acara bertanya kepada Lukas Enembe tentang kondisi di Papua dan Papua Barat saat ini.

Sang Gubernur pun menjelaskan bahwa keadaan di Papua sempat memanas saat masyarakat dan mahasiswa mendatangi Kantor Gubernur Papua.

"Tetapi, sekarang mereka menyatakan 'jika aspirasi ini disampaikan kami akan mendengar, namun jikalau aspirasi ini tidak didengar, maka kami akan turun kembali.' ," kata Lukas Enembe. 

Selvi Ananda Ungkap Usia Kehamilan, Istri Gibran Sebut Jan Ethes Tahu: Perutnya Sudah Membuncit

Farhat Abbas Klaim Punya Rahasia yang Bisa Jatuhkan Hotman Paris: Saya Bongkar!

Tanggapi Kerusuhan di Manokwari, Prabowo Langsung Gelar Rapat Instruksikan Kadernya Damaikan Situasi

Namun, kini keadaan di Papua dan Papua Barat sedikit membaik meskipun masyarakat di beberapa wilayah di Papua masih terus menyampaikan aspirasinya, seperti di Wamena, Yahukimo, Nabire, Serui dan Biak. 

"Mereka merasa tidak tahu informasi dan mereka baru dengar. Sehingga kami tadi turun karena kami dapat laporan dari daerah, mereka turun untuk menyatakan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi di Jawa Timur," kata Lukas Enembe.

"Peristiwa di Jawa Timur ini bukan sekali yang terjadi, sudah banyak sekali terjadi di Jawa Timur, jadi orang Jawa Timur itu selalu rasisme bagi orang Papua, karena sudah terjadi sejak sepakbola Persipura," kata Lukas Enembe dalam acara Sapa Indonesia Malam Selasa (20/8/2019).

Kemudian, Aiman Witjaksono bertanya soal aspirasi apa yang disampaikan masyarakat dan mahasiswa Papua di Kantor Gubernur Papua.

Lukas Enembe menjelaskan sejatinya Papua memiliki prinsip untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan segala perbedaan baik suku, ras dan agama.

Sehingga Gubernur Papua melihat, masyarakat Papua tidak terima dengan tindakan rasis yang dilakukan orang lain terhadap masyarakat Papua.

Tri Rismaharini Jawab Isu Calon Menteri & Capres 2024:Terus Terang Ambisi Aja Nggak Apalagi Bermimpi

Ini Alasan Staf Khusus Presiden Sebut Tri Rismaharini dan Gubernur Khofifah Mama Papua

Rencana Lenis Kogoya Ajak Jokowi ke Papua Setelah Kerusuhan: Sakit Hati Cukup Satu Hari

"Papua adalah menjaga NKRI dengan keanekaragaman suku, tapi kalau dengan cara diajarkan seperti ini tidak boleh," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved