2 TKI Pamekasan yang Tewas di Malaysia Disebut Berangkat Secara Non-Prosedural, Modal Paspor & Visa
Dua TKI Pamekasan yang tewas di Malaysia disebut berangkat secara non prosedural yakni hanya bermodalkan paspor dan visa saja.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.CO, PAMEKASAN - Mattalha (42) dan Sahrullah (42) dua TKI asal Desa Ponjenan, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura, yang tewas di Malaysia, diketahui berangkat ke Malaysia menjadi TKI melalui prosedur yang tidak benar.
Hal itu dikatakan oleh Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Pamekasan, Hari Sarjana Saputra.
Hari mengutarakan kedua TKI asal Pamekasan yang meninggal di Malaysia itu sudah bekerja di Malaysia lebih dari 10 tahun.
• Dua TKI Pamekasan Tewas Tertimbun Beton Konstruksi di Malaysia, Kepala dan Tangan Korban Luka Parah
Kata Hari, keduanya berangkat ke Malaysia menjadi TKI melalui prosedur yang tidak benar.
"Mattalha dan Sahrullah ketika berangkat ke Malaysia hanya bermodalkan paspor saja," kata Hari kepada TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Jumat (23/8/2019).
Lebih lanjut Hari mengatakan, keluarga korban mengaku lupa untuk tanggal pastinya kapan kedua TKI itu berangkat ke Malaysia.
"Waktu dapat informasi dari pihak keluarga detailnya berapa lama, keluarganya bilang lupa kapan mereka berangkatnya," ujar Hari.
• Insiden 2 TKI Pamekasan Tewas Tertimbun Beton di Malaysia, Korban Belum Dapat Santunan Perusahaan
Ditanya mengenai apakah kedua TKI yang meninggal itu berangkat secara ilegal, Hari menyebut tidak, hanya saja pihaknya menyebut kedua TKI itu berangkat secara non prosedural.
"Beda dengan ilegal, kami menyebutnya non prosedural bukan ilegal. Karena mereka memiliki paspor sama Visa," jelasnya.
"Kalau ilegal itu mereka sama sekali tidak punya dokumen, jadi berangkat melalui jalur-jalur tikus di perbatasan," tandasnya.
Sekadar diketahui, Mattalha (42) dan Sahrullah (42) merupakan TKI asal Pamekasan, Madura yang meninggal dunia karena tertimpa runtuhan konstruksi beton di Seksyen U16, Denai Alam, Sham Alam, Selangor, Malaysia, Selasa (20/8/2019)
• Nestapa TKI, 21 Tahun Alis Juariah Tak Pulang, Sang Anak Tuturkan Ibunya Disiksa, Luka 20 Jahitan
Akibat dari runtuhan beton itu, kedua korban terjebak di bawah reruntuhan beton.
Mattalha dan Sahrullah mengalami cidera di bagian kepala dan tangan.
Sebab, saat insiden tersebut hanya mereka berdua yang bekerja di lokasi itu.
Kedua korban menghembuskan napas terakhirnya di lokasi lantaran luka parah di bagian kepala dan tangannya.
Keduanya dinyatakan meninggal karena tidak cepat teratasi dan tidak cepat di evakuasi.
• Rusunawa Mahasiswa yang Diresmikan Jokowi di STKIP PGRI Tulungagung Masih Banyak Kamar Kosong