Cerita Bisnis Sound System Blitar yang Diikutkan 'Adu Kencang', Bisa Bikin Pingsan dan Pecahkan Kaca
Kencangnya audio Sound System sejumlah hajatan tanah air memang bukan rahasia lagi dahsyatnya. Bahkan dalam beberapa momen, produk ini membawa korban.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Sugianto juga melengkapinya dengan pernak-pernik lampu saat dipasang di atas bak truknya.
Menurut Sound System yang suaranya tak kencang tidak akan laku di pasaran.
Bahkan, saat ini, tak hanya pemilik persewaan sound sytem yang merubah kualitas sound systemnya, para pemilik truk dan trailer juga ikut-ikutan.
Di beberapa daerah, seperti Malang, Blitar, Kediri, Tukungagung, banyak truk yang dimodifikasi. Tak hanya catnya, yang dipermak jadi bagus, namun juga dilengakapi sound system besar.
Karena itu, jangan heran, jika saat ini kita berpapasan dengan truk, kemudian terdengar suara musik, yang cukup kencang. Sebab, rata-rata satu truk itu, diisi sound system sebanyak 5 kotak.
Itupun menurut Sugiarto hanya dipakai untuk truk yang dipakai kerja, bila dipakai kontes akan beda lagi.
Kalau sudah dilombakan, maka satu truk atau trailer bisa berisi 30 sampai 40 kotak sound system. Itu ditumpuk di bak belakang.
Karena jumlahnya sebanyak itu, bisa dibayangkan suaranya yang disebut terdengar hingga radius 7 km.
(Rayakan Hari Kemerdekaan RI, Seribu Perserta Ramaikan Karnaval Budaya Desa Ngingas Waru Sidoarjo)
"Sebenarnya, kami juga tak ingin, sampai membawa musibah. Namun, kami itu sering disewa buat arak-arakan, maka kami menuruti keingin si penyewa," paparnya.
Banyak truk yang dipenuhi sound system, dan disewakan buat karnaval, itu seringkali dikeluhkan warga. Katanya, suaranya sangat memekakkan telinga, hingga menyebabkan orang pingsan.
Anggota DPRD Blitar, M Rifai pun angkat bicara terkait fenomena ini.
"Kami mendapatkan keluhan dari warga. Intinya, silakan melakukan karnaval, namun kalau mengeluarkan truk dengan mengangkut banyak sound, ya suaranya jangan dikeraskan," ucap M Rifai.
"Sebab, banyak orang tua dan anak-anak, yang terganggu pendengarannya," ujar M Rifai, anggota dewan dari PKB Kabupaten Blitar.
Menanggapi hal itu, Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridha mengatakan, pihaknya sudah menghimbau agar jangan sampai dikeraskan suara sound-nya saat karnaval.
"Kami bukan melarang karnaval. Silakan melakukan karnaval dengan meriah. Namun, suara sound-nya ya sewajarnya. Namun, jika banyak keluhan seperti ini, ya perlu ditertibkan," ungkapnya.
Reporter: Surya/Imam Taufiq
(HUT Kemerdekaan RI ke 74, Barisan Dokter di Fakultas Kedokteran Unair Jadi Koki Sehari)