Gubernur Khofifah Mau Bangun Bumi Perkemahan Pramuka di Gresik, PT Smelting Diminta Menghijaukan
Gubernur Khofifah Mau Bangun Bumi Perkemahan Pramuka di Gresik, PT Smelting Diminta Menghijaukan
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Mujib Anwar
Gubernur Khofifah Mau Bangun Bumi Perkemahan Pramuka di Gresik, PT Smelting Diminta Menghijaukan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berencana membangun bumi perkemahan Pramuka di Cerme, Gresik.
Ia meminta PT Smelting (PTS) ikut berperan serta dalam menghijaukan kawasan tersebut.
"Kami sudah membuat perencanaan kawasan perkemahan Pramuka di Gresik. Kami sangat senang kalau Smelting bisa berkontribusi dengan ikut menanam berbagai tanaman di sana agar rindang dan hijau," katanya, saat menerima Presiden Direktur PT Smelting (PTS) Hirosi Kondo di Grahadi, Senin malam (26/82019).
Ikut dalam pertemuan itu EVP PTS Hideya Sato, Masayuki Kawasaki, dan
Irjunawan P Radjamin.
Bos perusahaan peleburan dan pemurnian tembaga itu menemui Khofifah untuk melaporkan perkembangan produksi perusahaannya yang terus membaik.
Hirosi Kondo juga berharap agar Pemprov Jatim bisa menarik investasi industri hilir dari industri tembaga.
Selain itu, Kondo melaporkan pelaksanaan putusan Mahkamah Agung tentang pemutusan hubungan kerja dengan sejumlah mantan karyawan yang terbukti mogok secara ilegal.
"Setelah putusan MA keluar, kami sekarang sedang menyelesaikan kewajiban memberi hak mereka," katanya.
Menurutnya, setelah PT Freeport Indonesia selesai membangun smelter di Gresik, maka empat tahun mendatang produksi tembaga meningkat tiga kali lipat dari sekarang.
Ini berarti Jatim akan mempunyai smelter tembaga terbesar di dunia. Demikian juga produk tembaganya.
PTS berharap semua produk tembaga dari Gresik bisa terserap oleh pasar nasional. Ini berarti harus didorong untuk adanya pabrik-pabrik baru yang menggunakan bahan baku tembaga seperti tube AC, otomotif, komputer dan lain sebagainya.
Mendapat laporan itu, Khofifah tampak gembira. Ia menegaskan Pemprov Jatim siap untuk menjaga dan mengembangkan investasi di daerahnya guna menciptakan lapangan kerja.
Juga untuk memberi nilai tambah semua yang telah diproduksi di wilayah Jatim.
"Bahkan, kalau ada kesulitan apa saja saya siap membantu. Tidak hanya dalam urusannya dengan Pemprov Jatim, tapi juga kalau ada masalah yang berkaitan dengan pemerintah pusat," katanya, sambil bercerita ia sudah menindaklajuti keluhan PTS yang disampaikan lewat Konjen Jepang.