Jasad Hangus di Bangkai KM Santika Nusantara Dipastikan Pria, Polisi Ungkap Identitas Lewat Cek DNA
Jasad Hangus di Bangkai KM Santika Nusantara Dipastikan Pria, Polisi Ungkap Identitas Lewat Cek DNA.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
Jasad Hangus di Bangkai KM Santika Nusantara Dipastikan Pria, Polisi Ungkap Identitas Lewat Cek DNA
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sesosok jenazah korban KM Santika Nusantara yang ditemukan Basarnas tertelungkup di dek kapal lantai dua, Kamis (5/9/2019) kemarin, berjenis kelamin laki-laki.
Menurut Kasubbid Dokpol RS Bhayangkara Polda Jatim AKBP C Bambang Widhiatmoko, pihaknya masih mengidentifikasi jenazah korban.
Hingga, Jumat (6/9/2019), lanjut Bambang, pihaknya mengidentifikasi jenazah berjenis kelamin laki-laki.
• Basarnas Temukan 1 Jasad Hangus di Agenda Cek Kadar Udara di Bangkai KM Santika Nusantara
• KM Santika Nusantara Tiba di Gresik Pasca Terbakar dan 10 Hari Terombang-ambing di Laut
• BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris ABK Korban Terbakarnya KM Santika Nusantara
"Jenis kelamin sudah kami identifikasi yaitu laki-laki," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (6/9/2019).
Namun kondisi secara keseluruhan angota tubuh jenazah mengalami luka bakar, sehingga sulit dikenali.
"Kondisi jenazah memang tidak bisa dikenali karena korban insiden tersebut," ujarnya.
Ya kami nanti menunggu pelapornya dihadapkan ke kami nanti kami melakukan tes DNA.
Agar jenazah lekas teridentifikasi, Bambang mengaku telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian terkait di Polda Jatim.
"Lapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya saja, nanti dari sana kan menghubungi pihak rumah sakit dan nanti mungkin akan diambil sampel DNA," jelasnya.
Ia juga mengimbau pada masyarakat yang merasa anggota keluarganya di dalam kapal nahas itu hingga saat ini belum ditemukan untuk segera melapor ke kepolisian setempat, agar nanti diteruskan ke pihak RS Bhayangkara.
"Ya kalau memang ada anggota keluarganya yang belum kembali yang diduga ikut dalam kapal tersebut silakan melapor," tuturnya.
Bagi Bambang proses identifikasi korban akan lebih cepat dipastikan saat pihaknya memiliki sample DNA pembanding dari pihak keluarga korban.
"Semakin cepat ada orang yang melapor dan semakin cepat pula untuk kami ambil sampel DNA-nya maka akan semakin cepat teridentifikasi," pungkasnya.