Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tangis Wanita Sumenep Layani Nafsu Pelaku di Lahan Sambil Bawa Celurit, Dimassa Tak Akui Aksi Bejat

Tangis Wanita Sumenep Layani Nafsu Pelaku di Lahan Sambil Bawa Celurit, Dimassa Tak Akui Aksi Bejat.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Sudarma Adi
Istimewa
Ilustrasi pemerkosaan 

Tangis Wanita Sumenep Layani Nafsu Pelaku di Lahan Sambil Bawa Celurit, Dimassa Tak Akui Aksi Bejat

TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Suami korban Sri Wahyuni (24) sempat membuntuti istrinya ini sebelum diperkosa oleh Adruna (40) selama lima menit di tengah tegalan.

Namun, Moh Hamim (30) suami korban ini kehilangan jejak saat membuntuti istrinya yang terancam akan dibunuh jika istrinya menolak ajakan nafsu libido Adruna, warga Dusun Bennu Desa Bullaan, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura.

Jelang Musim Panen, Tembakau dari Luar Madura Dilarang Masuk ke Kabupaten Pamekasan, Sesuai Perda?

2 Siswa SMA di Sumenep Terciduk Satpol PP Gara-gara Bolos Sekolah, Ketahuan Merokok & Asyik Tiduran

Remaja Sumenep Ini Asyik Pesta Miras dengan Siswi SMA & Berduaan di Kamar Kos Hingga Dini Hari

Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menyampaikan kronologi pemerkosaan korban Sri Wahyuni, warga satu desa dengan pelaku tersebut dan hanya beda dusun yang status korban adalah istri orang yang diperkosa.

Sebelum diperkosa kata Widiarti, Sri Wahyuni dihubungi melalui via telepon oleh pelaku agar menemui di lahan kosong.

Sri Wahyuni ini sempat menolak ajakan pelaku, namun karena dari dalam telepon pelaku bernada ancaman akan membunuhnya, akhirnya korban menuruti kemauan pelaku.

"Korban diancam akan dibunuh bila tidak melayani kemauan pelaku waktu ditelpon sekitar pukul 18.30 WIB," kata Widiarti. Minggu (8/9/2019).

Karena nyawanya terancam kata Widiarti, korban Sri Wahyuni akhirnya keluar rumah sendirian untuk menuruti kemauan pelaku Adruna. Namun, didepan rumahnya atau di teras sempat ditegur suaminya dan ditanya mau kemana.

"Saya diancam mau dibunuh kalau tidak menemui Adruna di tegal milik Dulla," kata Widiarti menirukan pengakuan korban Sri Wahyuni, istri dari Moh Hamim.

Suaminya langsung membuntuti istrinya ini menuju tengah tegalan milik saudara Dulla, namun kata Widiarti Moh Hamim ditengah perjalanan kehilangan jejak dan langsung menelpon Kepala Dusun (Kadus) Manjingan berama Mohtar.

Tak hanya Kadusnya, namun iparnya juga bernama Subaidi untuk membantu mencarikan istrinya. Sayangnya kata Widiarti pencarian itu nihil.

"Sekitar 30 menit jalan kaki Sri Wahyuni tiba di tempat pertemuannya, benar pelaku sudah menunggu korban sambil memegang celurit tanpa sarung di tangan kanannya," paparnya.

Korban diajak berjalan kaki sejauh 500 meter dari pertemuan pertama dan pelaku memilih lahan kosong di Dusun Bennu Desa Bullaan untuk melampiaskan nafsu libidonya.

"Tangan korban dipegang dan disekap dan korban melakukan perlawanan dengan cara meronta. Namun korban kalah tenaga," katanya.

Dalam aksi pemerkosaan itu kata Widiarti, Sri Wahyuni dijatuhkan ke tanah dan mulut korban disekap dengan menggunakan tangan. 

"Pemerkosaan terjadi, hubungan berlangsung sekitar lima menit," tutur Widiarti.

Setelah pelaku Adruna puas dengan melancarkan aksi bejatnya, pelaku dengan santai berdiri dan seperti tidak punya salah. 

"Korban pulang dan menceritakan kejadian yang dialami pada suaminya," ujarnya.

Saat mendapat laporan dari istrinya tentang kejadian yang dilakukan pelaku di tengah tegalan, Moh Hamim menghubungi keluarga besarnya dan melaporkan pada kepala dusun setempat.

Pencarian terhadap pelaku dilakukan. Namun tidak ada di rumahnya. Tidak lama berselang ada kabar bahwa pelaku ada di rumah temannya yang masih satu desa.

Pelaku dijemput oleh keluarga besar korban dan dibawa ke rumah kepala Dusun Manjingan, Desa Bullaan.

"Saat diintrogasi oleh aparat desa setempat pelaku tidak mengakui perbuatannya, pasca itu terjadilah amuk massa. Pelaku mengalami luka robek di bagian kepala, lukanya kurang lebih lima sentimeter. Dan saat ini dirawat di RSUD Moh Anwar Sumenep," kata Widiarti.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved