Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kuliner Surabaya

Mencicipi Sensasi Kopi Mawar di Kedai Kopi Tuya, Ada Taburan Bubuk dan Mawar Kering di Atasnya

Bosan mencicipi kopi yang begitu-begitu saja? Ingin mencoba rasa yang berbeda? Kopi mawar bisa menjadi pilihan.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Sajian kopi mawar yang disediakan oleh kedai Kopi Tuya Royal Plaza Surabaya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bosan mencicipi kopi yang begitu-begitu saja?

 Ingin mencoba rasa yang berbeda? Kopi mawar bisa menjadi pilihan.

Sajian ini dapat Anda temui di Kopi Tuya yang berlokasi di lantai tiga N2-02, Royal Plaza Surabaya.

Warna cokelat berpadu dengan semburat merah muda menjadi ciri khas dari kopi tersebut.

Di atasnya, ada taburan bubuk mawar kering dan beberapa butir mawar kering yang masih dalam keadaan kuncup.

Nikmatnya Sensasi Topping Bunga Mawar di Atas Segelas Kopi di Royal Plaza Surabaya

Aroma bunga mawar yang wangi semerbak pun akan tercium ketika meneguk kopi yang dibandrol Rp 24 ribu itu.

"Kopi mawar atau kopi rose kami hadirkan karena Kopi Tuya ingin menghadirkan sesuatu yang unik," ungkap Edward Anton, owner Kopi Tuya Surabaya.

Warna merah muda, ungkapnya, dihasilkan dari pewarna alami dari beetroot, sayuran berumbi keunguan yang tinggi serat.

"Kami memakai pewarna alami yang baik untuk kesehatan dan aman dikonsumsi," ungkapnya.

Lanjutnya, mawar mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh. Aroma dan rasanya yang khas, membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Untuk membuatnya, Edward mengatakan, diperlukan waktu lima sampai sepuluh menit.

Tren Coffee to Go Makin Moncer di Surabaya, Dua Perempuan Muda Buka Usaha Kedai Kopi Diskuupi

"Cara membuatnya, campur espresso, sirup mawar, dan susu UHT. Kemudian gula cair sesuai selera, kalau costumer minta yang normal yaitu 5 ml, kalau less sugar 0,5 ml," papar Edward.

Jika sudah, langkah selanjutnya yaitu menaburkan bubuk merah yang berasal dari mawar kering yang sudah dihancurkan.

Terakhir, tinggal menaburkan beberapa mawar kering yang masih kuncup.

"Kami pilih yang masih kuncup agar lebih mudah dikonsumsi. Kalau pakai kelopaknya kan agak susah," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved