Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Buntut Tuntutan Penutupan Aplikator Angkutan Online Tanpa Kantor, Sopir Angkot Jember Mogok Kerja

Angkutan perkotaan konvensional di Kabupaten Jember menyatakan mogok beroperasi, buntut tuntutan penutupan aplikator angkutan online tanpa kantor.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SRI WAHYUNIK
Buntut aksi tuntutan penutupan aplikator angkutan online tanpa kantor, sopir angkot Jember mogok kerja. 

Ketiga, jika kedua tuntutan tidak dipenuhi, maka pengemudi angkot, taksi konvensional, dan angkutan pedesaan akan mogok bekerja.

"Kami akan mogok bekerja, tidak ngangkut penumpang. Semuanya, baik angkot, taksi konvensional, juga angkutan pedesaan. Kami sudah sengsara, kami tidak takut lapar. Kami hanya ingin ada ketegasan dari pemerintah. Seharusnya aplikator mematuhi regulasi yang ada," tegas Siswoyo.

Siswoyo tidak menyebut batas akhir masa mogok kerja mereka.

Sopir angkot, katanya, akan menghentikan mogok ngangkut penumpang sampai keputusan mereka dipenuhi.

"Tidak tahu sampai kapan, pastinya kami akan mogok sampai tuntutan kami dipenuhi," pungkasnya.

Pengusaha Jember Hendy Siswanto Kembalikan Formulir Bacabup via PDIP, Siap Koordinasi dengan Parpol

Di Kabupaten Jember, ada 298 armada angkutan kota berbagai jurusan.

Empat jurusan yang paling populer adalah Terminal Tawangalun - Arjasa, Tawangalun - Pakusari, Tawangalun - Kampus, dan Tawangalun - Pakem.

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Jember, Arismaya Parahita menegaskan, pihaknya bakal mengomunikasikan permintaan para sopir angkot kepada pihak aplikator transportasi online yang ada di Jakarta.

"Tentunya akan kami komunikasikan. Karena kami dari Pemerintah Daerah tidak bisa memutuskan itu. Pemberian izin operasiona transportasi online itu ada di Dishub Pemprov, dan pemerintah pusat. Begitu juga terkait kantor perwakilan di daerah yang menjadi lokasi operasionalnya. Tapi kami akan komunikasikan segera," tegas Arimaya.

Apalagi, lanjutnya, saat menemui perwakilan Pintar, juga dihadiri oleh Kepala UPT Pengelola Prasarana Perhubungan LLAJ Dinas Perhubungan Pemprov Jatim di Jember, Agus Wijaya.

Aksi Nekat Residivis Rampok dari Jember Rebut Senpi Polisi Saat Digerebek, Tewas Seusai Ditembak

Sehingga tuntutan dari para pengemudi angkutan kota itu bisa langsung didengarkan oleh pihak Disbub Pemprov Jatim dan dikomunikasi dengan Dishub Jatim, dan Kemenhub.

Selain itu, anggota DPRD Jember Agusta Jaka Purwana yang menjadi penasehat paguyuban transportasi online Jember juga bakal berkomunikasi dengan aplikator tranportasi online yang bermarkas di Jakarta.

Terkait ancaman aksi mogok kerja dari sopir angkot, Arismaya sudah meminta supaya mereka tidak melakukan aksi mogok kerja.

"Tetapi mereka tetap bersikukuh. Tentunya kami akan lakukan langkah-langkah antisipasi," tegasnya.

Pemkab Jember menyediakan mobil operasional Satpol PP, Dinas Perhubungan, juga dibantu kepolisian untuk mengangkut penumpang antar terminal.

Mobil operasional itu ditempatkan di Terminal Tawangalun, Pakusari, dan Arjasa.

"Sudah mulai tadi pagi ketika teman-teman sopir melakukan aksi. Akan terus kami siagakan," pungkas Arismaya. (Surya/Sri Wahyunik)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved