Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ratusan Lilin Dinyalakan, Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Surabaya Terhadap Masalah Bunuh Diri

Kurang lebih 450 lilin menyala di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (10/9/2019) malam.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/CHRISTINE AYU NURCHAYANTI
Prosesi menyalakan lilin bersama pada Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Rabu (11/9/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kurang lebih 450 lilin menyala di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (10/9/2019) malam.

Lilin-lilin tersebut serentak dinyalakan sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah bunuh diri dan cara untuk mencegahnya.

Mengenakan baju hitam-putih, para peserta juga mengaitkan pita kuning pada lengan kanan sebagai simbol kepedulian.

Acara tersebut digelar oleh SMF Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan RSUD Dr Soetomo Surabaya, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Cabang Surabaya.

BBKP Surabaya Gagalkan Penyelundupan 74 Ekor Burung, Lima di Antaranya Ditemukan Mati

Cerita Lailatul Qomariyah, Putri Tukang Becak yang Sabet Gelar Doktor ITS di Usia 27 Tahun

"Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia diperingati setiap tanggal 10 September. Tahun lalu, acara ini kami selenggarakan di depan Gedung Grahadi, kali ini kami mengundang lebih banyak orang di halaman depan FK Unair," ungkap ketua panitia acara, Brihastami Sawitri, Selasa (10/9/2019).

Dia mengatakan, lilin merupakan simbol perhatian, kepedulian, kasih sayang, dan harapan.

Nalini Muhdi dari The Indonesian National Representative of International Association for Suicide Prevention (IASP) mengatakan, peserta yang datang lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

"Tidak hanya diikuti dokter, acara ini juga diikuti oleh para mahasiswa, psikolog, komponen masyarakat, penyintas, dan lain sebagainya," ungkap Nalini.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Buka Alih Jenjang Prodi S1 Gizi Mulai Tahun Akademik 2019/2020

Kisah Noviana #5, Belasan Tahun Mengamen, Wisudawan Terbaik Unair IPK 3.94 Banyak Belajar di Jalanan

Tahun 2020, World Health Organization (WHO) memprediksi akan terjadi ledakan beban kesakitan dunia, yaitu depresi.

Apabila depresi tidak terselesaikan, maka terjadilah tindakan bunuh diri.

"Masyarakat masih sulit diharapkan menjadi bantuan pertama. Awareness-nya masih kurang. Mereka cenderung menghakimi. Seharusnya, masyarakat mendengarkan dan mendampingi. Jika tidak mampu, maka dibantu dengan membawa ke rumah sakit, karena ini merupakan kegawatan medik," Nalini menjabarkan.

Menyalakan lilin bersama tersebut merupakan bentuk masih ada kepedulian, sebagai upaya agar penderitaan tidak terus meningkat.

Dia mengatakan, tidak ada yang bisa dilakukan selain bahu-membahu dalam menurunkan perilaku kejadian bunuh diri.

Gelar Uji Coba 5G di ITS Surabaya, 3 Indonesia Ingin Terapkan Teknologi Komunikasi Tanpa Batas

Mobil Data Cerdas Unusa Disebut Jadi Pembelajaran Mahasiswa Olah Data, Sekaligus Hadapi Industri 4.0

"Lilin merupakan simbol, meskipun hidup ini menyakitkan, tapi masih ada harapan. Harapan ini yang harus kita bangun. Lebih baik menyalakan lilin dalam kegelapan daripada meratapinya. Menyalakan lilin merupakan simbol bahwa masih ada harapan," ungkap Nalini.

Seorang penyintas, Tri Wahyudi, juga hadir di tengah-tengah kerumunan dan ikut menyalakan lilin.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved