Kisah Sukses Blendi Tewel Bu Nunik, Kuliner Khas Blitar yang Pedas & Nagih, Tembus Singapura-Taiwan

 TRIBUNJATIM, BLITAR - Kabupaten Blitar memang dikenal memiliki beraneka ragam jenis menu atau masakan.

Tak hanya pecelnya yang sudah jadi trade mark kota kelahiran Bung Karno itu, namun ada satu lagi jenis makanan yang dikenal asal Blitar, yakni blendi tewel.

Itu tak lain adalah lodeh atau sayur tewel (nangka muda) yang sudah dikeringkan hingga jadi blendrang.

Rasanya, sudah tak bisa ditawar-tawar lagi.

Selain rasa pedas dan manisnya, juga rasa gurihnya karena bekas santan yang sudah mengering jadi satu dengan tewel-nya.

Bahkan, saking sedapnya, seringkali orang itu kalau makan tanpa ikan atau cukup dengan blendrang tewel itu.

• Sego Gegok Mbak Tumirah Trenggalek, Nasi Dibungkus Daun Pisang yang Menggoyang Lidah, Mau Cicipi?

Apalagi, kalau kuahnya ada bekas kaldu ceker ayam, kian menambah nafsu makan kita. .

Siapa pelestari masakan lama khas jawa itu? Adalah Chatrine Nunik, ibu enam anak dengan usia 45 tahun.

Ia dikenal sebagai pengusaha kuliner, dengan menu utamanya adalah blendi tewel.

Untuk membuat menu itu, ia melibatkan karyawan sebanyak 15 karyawan.

Sebab, sekali membuat blendi, ia menghabiskan nangka muda sekitar 2 kuintal sampai 3 kuintal.

Itu karena pelanggannya tak hanya orang Blitar sendiri, namun juga dijual ke berbagai kota.

Termasuk, buat ke beberapa negara.

Di antaranya, ke Singapura, Hongkong, Taiwan.

Ketiga negara itu rata-rata ia mengirim sebanyak 4.000 bungkus atau masing-masing negara sekitar 1.500 bungkus per bulan.