Bujang Lapuk Tulungagung Cabuli 19 Bocah Laki-laki, Pelaku Kerap Kenalan dengan Korbannya di Warkop
Kasus bujang lapuk Tulungagung yang mencabuli belasan tahun bocah laki-laki ternyata kerap kenalan dengan korbannya di warkop.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tukang rongsokan asal Tulungagung Muhajar Sidiq (42) yang tega rudapaksa 19 anak di bawah umur, ternyata berkenalan dengan para korbannya secara langsung.
Pelaku menggaet kebanyakan korban dengan cara bertatap muka secara langsung.
Pertemuan dengan para korbannya itu dilakukan pelaku saat nongkrong di warung kopi (warkop).
• Kasus Pengepul Rongsokan Cabuli 19 Bocah Laki Selama 11 Tahun, Polisi Dalami Pemeriksaan Korban
Menurut catatan polisi, ada banyak warkop yang kerap disinggahi oleh pelaku untuk nongkrong, lalu mencari target korban.
Namun lokasinya tak jauh dari pemukiman tempatnya tinggal, yakni di Dusun Srikaton, Ngantru, Tulungagung, Jatim.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana menuturkan, modus operandi pelaku mendekati korban dengan cara mengajak ngobrol.
Saat obrolan demi obrolan berlangsung hangat, pelaku tak segan mengajak korban mampir ke rumahnya.
• Kasus Bujang Lapuk Tulungagung Cabuli 19 Bocah Laki-laki, Polisi Tunggu Hasil Tes Psikologis Pelaku
AKBP Festo Ari Permana mengungkapkan, pelaku melakukan pengumpulan data sosok korbannya terlebih dahulu.
"Pelaku langsung mengajak ngobrol ngobrol di warkop lalu berlanjut. Nanti ada beberapa anak yang kayak di rekomendasi, nanti akan datang bersama teman yang sebelumnya," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (16/9/2019).
Pertemuan demi pertemuan terjadi saat pelaku merasa kobran telah terjerat bujuk rayunya, di situlah pelaku mulai merudapaksa korban.
"Warkopnya ada di mana saja namun kebanyakan TKP-nya itu perlu dilakukan di rumahnya dia," ujarnya.
• Tukang Rongsokan Tulungagung Cabuli 19 Anak di Bawah Umur, Polisi Ungkap Semua Korban Laki-laki
Menurut AKBP Festo Ari Permana, para tetangga pelaku atau warga mengenal pelaku sebagai pribadi yang pendiam.
Namun dikenal begitu dekat dengan anak-anak kecil juga gemar menghabiskan waktu nongkrong di warkop.
"Memang lebih banyak nongkrong di warkop. Sama anak kecil itu memang sering berinteraksi," pungkasnya.
• Tukang Rongsokan Rudapaksa 19 Anak di Bawah Umur, Kedoknya Terbongkar, Suka Imingi Korban Pakai Uang