Wawancara Setiajit, ASN Pemprov Jatim yang Siap Maju di Pilkada Tuban, '10 Tahun Tuban Tak Berubah'
Setiajit, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur secara terbuka Setiajit mengutarakan niatnya untuk maju dalam Pilbup Tuban 2020 mendatang.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Bahwa pada saat mendaftarkan sebagai calon kepala daerah, pada Mei tahun depan saya akan mundur dari ASN.
Yang namanya orang berjuang memang harus begitu.
Sebenarnya saya baru waktunya pensiun tahun 2021 nanti. Saya sudah mengabdi sejak tahun 1983.
Tidak mengapa, karena ini kan juga nantinya juga bentuk pengabdian.
Q: Jika bicara peta politik di Kabupaten Tuban, kita tahu bahwa partai yang memperoleh kursi terbanyak di legislatif adalah PKB. Lalu mengapa Anda sepertinya lebih tertarik untuk ikut penjaringan di partai lain, termasuk PDIP yang hari ini bapak mengikuti proses fit and proper testnya?
Saya tahu bahwa PKB dapat 16 kursi dan bisa untuk mencalonkan pasangan calon sendiri.
Saya mendengar bahwa mereka juga lebih condong untuk mengusung calon dari dinasti petahana.
Maka kami berfikir untuk melakukan komunikasi dengan partai-partai yang lain. PDIP misalnya, mereka membuka penjaringan secara terbuka.
Artinya calon yang akan diusung bukan hanya akan dijaring dari kader saja. Maka mengapa tidak.
Tapi saya juga membangun komunikasi dengan partai lain juga.
(Wabup Ngawi Niat Maju Pilbup Ngawi 2020 Lewat PDIP, Jalani Fit & Proper Test Bacabup di PDIP Jatim)
Q: Sejauh ini selain PDIP sudah berkomunikasi dengan partai mana saja?
Saya sudah membengun komunikasi dengan Golkar, dengan Demokrat juga dengan Gerindra. Dengan PSI dan PKS juga kami membangun komunikasi.
Q: Sudah banyak melakukan langkah stratagis untuk running berproses dalam Pilbup Tuban, tentunya akan aneh jika tidak mendapatkan restu dari pimpinan. Sejauh ini apakah Anda sudah mengkomunikasikan langkah Anda dengan Gubernur Khofifah?
Tentu, tentu saya izin. Dan saya sudah menghadap ke ibu gubernur, saya izin secara langsung.
Saya sudah menganggap beliau sebagai ibu saya. Dan ibu gubernur bilang 'Wes, tak restui. Tak dukung penuh' begitu kata beliau bahkan sambil kepala saya dipegang.